Keluarga saya memang dari Yogyakarta, tinggal di lingkungan dekat Keraton. Tapi ya itu tadi, kami sudah jauh dari adat-istiadat Keraton.
Eyang Kakung (Kakek. Red) adalah abluli dalem (pelayan istana-Red) di Keraton Yogyakarta. Kalau diurut-urut, beliau mempunyai hubungan darah jauh dengan mendiang Hamengku Buwono III.
Dan kami merasa tak ada gunanya mengelus-elus soal keturunan yang sangat samar-samar ini. Kami sama sekali tak merasa sebagai keturunan Keraton.
Itulah sebabnya kami, termasuk eyang-eyang dan orangtua saya, menjalani hidup seperti layaknya anggota masyarakat biasa.
Saya lahir di Jakarta, 31 Oktober 1952, dengan nama Rr. Tatik Deradjad Supriastuti. Saya tumbuh di kota itu pula.
Ayah saya tentara, R. Soepono Digdosastropranoto. Pangkat terakhirnya, kolonel. Beliau mantan Kepala Perindustrian Angkatan Darat. Sedangkan ibu saya, Rr. Susantilah.
Kelaki-lakian
Saya anak ketiga dari tujuh bersaudara. Dan hanya saya sendiri yang perempuan. Mungkin karena itu, masa kecil dan remaja saya lagaknya kelaki-lakian.
Tomboy-lah. Permainan yang saya gemari waktu kecil tak jauh dari kesukaan bocah laki-laki: layangan, kelereng. atau mobil-mobilan.
Komentar