Gridhot.ID - Tragedi susur sungai yang dialami siswa SMP Negeri 1 Turi sedang menjadi sorotan masyarakat.
Dalam tragedi tersebut diketahui ratusan murid yang sedang mengikuti kegiatan susur sungai dari pramuka sekolah hanyut terkena arus besar sungai.
Kejadian terjadi di Sungai Sempor pada Jumat, 21 Februari 2020.
Diduga, ratusan siswa beserta para pembina gagal mengantisipasi kejadian tersebut lantaran tak tahu jika di hulu Sungai Sempor tengah turun hujan lebat.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dusun Dukuh, Tartono, mengatakan di lokasi hanyutnya siswa semula memang dangkal. Namun, dia menduga para pembina tak paham jika di hulu sedang hujan.
Pria berusian 54 tahun itu pun baru mendapat informasi hilangnya ratusan siswa SMP dari pengumuman yang disampaikan lewat masjid.
"Tadi sekitar jam 14.30 WIB warga dengar pengumuman di masjid. Spontan warga langsung datang ke sungai untuk menolong," ujar Tartono.
Tartono mengaku tidak mengetahui persis kronologi kejadiannya. Hanya, para siswa tersebut sedang mengikuti kegiatan Pramuka sekitar pukul 14.00 WIB.
Dia menuturkan, hujan deras yang terjadi di hulu membuat arus Sungai Sempor menjadi cukup deras.
"Kalau enggak banjir dangkal. Tapi kalau banjir bisa satu meter sampai satu setengah meter," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan, mengatakan kegiatan Pramuka SMPN 1 Turi ini diikuti sekitar 257 siswa.
Namun, yang sudah terdata di sekolah pascakejadian sebanyak 154 anak. Saat ini sedang proses evakuasi dan pendataan. Tim SAR menyisir Sungai Sempor.
"Tim SAR gabungan masih menyisir sepanjang aliran Sungai Sempor," kata Makwan.
Adapun korban selamat, kata Makwan, sebagian ada yang langsung pulang. Namun, ada pula siswa yang mengalami luka-luka sebanyak 4 orang dibawa ke Klinik SWA, 4 ke Puskesmas Turi, 1 ke Klinik Purihusada.
Kabar terkini bahkan menyatakan telah ditemukan beberapa murid yang menjadi korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Ratusan Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut, Pembina Tak Paham Hujan Lebat di Hulu.
(*)
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar