Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Gubernur Banten, Wahidin Halim, memberi kabar meninggalnya satu warga di Pondok Aren akibat pandemi virus corona.
Hal tersebut turut ditanggapi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Camat Pondok Aren, Makum Sagita pun langsung memastikan kebenaran kabar tersebut.
Melansir Wartakotalive.com, camat beserta jajarannya lantas mengunjungi rumah korban yang dikabakan meninggal dunia akibat terjangkit Virus Corona.
Sang camat lantas membantah kabar yang disampaikan WH tersebut dan menyebutnya keliru.
Karena, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, ia tak mendapati temuan kasus infeksi corona di Pondok Aren.
Tak hanya membantah, sang camat beserta jajarannya itu juga membuat video tandingan dengan durasi 2 menit 13 detik, seperti pengumuman yang disampaikan oleh WH.
"Saya Camat Pondok Aren menginformasikan kepada rekan-rekan bahwa yang diinformasikan Pak Gubernur Banten bahwa warga Pondok Aren ada yang meninggal kena virus COVID-19 positif."
"Ternyata kami sudah lacak bersama Pak Lurah Jurangmangu Barat, dan di rumah A yang dimaksud bahwa sehat," ucap Makum dalam video yang beredar di jejaring sosial media itu.
Hal itu disampaikan Camat setelah melakukan kunjungan ke rumah salah satu warga Pondok Aren, Tangsel, Selasa (17/3/2020).
Padahal, dalam pengumuman, Gubernur Banten Wahidin Halim tak menyebutkan alamat lengkap.
Dilansir dari Kompas.com, menanggapi hal tersebut, Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, mengatakan reaksi tersebut merupakan sikap inisiatif yang dilakukan oleh sang camat.
Airin menyesalkan sikap jajarannya yang tidak melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan.
"Beberapa hal yang tentunya berkoordinasi dulu dengan Dinkes, tidak serta merta (menyiarkan)," kata Airin di Pemkot Tangsel, Selasa.
Airin mengaku sudah meminta penjelasan Camat Pondok Aren.
Menurut Airin, Camat Pondok Aren hanya ingin memastikan setelah mengetahui ada salah satu warganya yang dikabarkan meninggal setelah positif Covid-19.
"Tadi saya bertanya dan mengklarifikasi terhadap Pak Camat. Maka dia inisiatif karena wilayahnya, maka turun ke lapangan dilakukan dalam rangka untuk program pencegahan," katanya.
Kedepan, Airin berharap, informasi mengenai Covid-19 disampaikan satu pintu agar tidak terjadi kesimpangsiuran info.
"Saya berharap kedepan juga teman-teman mari kita satu sumber informasi," ucapnya.
Kepala Bidang Aplikasi, Informatika, Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Banten, Amal Herawan sebelumnya mengatakan, Camat Pondok Aren tersebut salah mengidentifikasi pasien.
Baca Juga: Sudah Ditemukan! Vaksin Corona Diujikan pada 45 Relawan, Simak Cara Kerjanya
Orang yang dicek Camat berbeda dengan pasien Covid-19 meninggal yang disampaikan Gubernur Banten.
"Iya beda (orang) . Kalau yang kita terima data dari pusat dan yang diumumkan itu kita hanya menerima jenis kelamin perempuan dan usia 57 masuk dalam kasus 35 dan meninggal tanggal 13 maret 2020," kata Amal kepada Kompas.com, Selasa.
(*)
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar