Disertai sebuah foto yang diperkirakan sebuah tangkap layar, ia mempertanyakan status APD tersebut, apakah sebagai hibah atau sumbangan.
"Langkah bagus. Bagaimana dengan pernyataan ini Mas Dasco bahwa ini tidak dibiayai dari APBN dan bukan juga sumbangan dari pemerintah China. Ini artinya hibah atau sumbangan pihak lain. Ini kebijakan bagus.Tapi mas @Dahnilanzar tidak perlu katakan ini hibah dari China," tulis akun Twitter @msaid_didu tersebut.
Langkah bagus.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) March 23, 2020
Bagaimana dengan pernyataan ini Mas Dasco bhw ini tdk dibiayai dari APBN dan bukan juga sumbangan dari pemerintah China.
Ini artinya hibah atau sumbangan pihak lain.
Ini kebijakan bagus.
Tapi mas @Dahnilanzar tdk perlu katakan ini hibah dari China pic.twitter.com/IJPq5jIqDn
Unggahannya itu pun membuat Jubir Kemenhan, Dahnil Anzar, tergerak untuk membalas.
Jubis Kemenhan itu membalas dengan menyatakan bahwa bantuan yang diangkut dengan pesawat militer tersebut memanglah hibah G to G.
Oleh karenanya, ia tak seharusnya menyebut beli.
Dahnil Anzar juga menjelaskan bahwa Kemhan sudah memesan dari PT Sritex sebanyak 20 ribu buah dan sedang dalam tahap percepatan produksi.
Jubir Kemenhan ini pun menyatakan bahwa untuk saat ini, fokus dari Kementerian Pertahanan hanya untuk membantu para dokter dan tenaga medis yang berada di garda terdepan menangani virus corona.
Source | : | Twitter,GridHot.ID |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar