Calon mertuanya hanya tersenyum dan menyatakan “klop” alias "sami mawon kalih kulo".
Saat berangkat ke Sidogiri untuk melangsungkan upacara akad nikah yang telah ditentukan waktunya, Gus Baha berangkat sendiri ke Pasuruan dengan menumpang bus regular, bus biasa kelas ekonomi.
Berangkat dari Pandangan menuju Surabaya, selanjutnya disambung bus kedua menuju Pasuruan.
Hingga kini, bahkan setelah terkenal, Gus Baha masih sering naik bus saat bepergian.
Setelah menikah, Gus Baha mencoba hidup mandiri dengan keluarga barunya dan menetap di Yogyakarta sejak 2003.
Selama di Yogya, Ia menyewa rumah untuk ditempati keluarga kecilnya, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
Semenjak hijrah ke Yogyakarta, banyak santri-santrinya di Karangmangu, Rembang yang merasa kehilangan induknya.
Hingga pada akhirnya mereka menyusul ke Yogya, patungan menyewa rumah di dekat rumah Gus Baha.
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar