Namun sepanjang Januari hingga Februari, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berulang kali justru menyangkal peringatan dunia.
Ia bahkan membantah dengan tegas kajian peneliti dari Harvard yang mengkhawatirkan kasus infeksi di Indonesia diam-diam tak terdeteksi.
Alih-alih responsif dan gerak cepat, Terawan berbekal keterangan "berkat doa" menyampaikan bahwa Indonesia nol kasus corona hingga akhir Februari.
Sementara Presiden Joko Widodo dalam kesempatan lain mengakui telah menahan beberapa informasi demi menghindari kepanikan publik yang berlebihan.
Akhir-akhir ini, beberapa pakar nasional mengkalim Indonesia akan segera melewati puncak pandemi Covid-19.
Pandangan optimis itu dicelah Anies, Gubernur DKI Jakarta itu ingin bersifat realistis dan tidak menduga-duga.
Ia tidak ingin terkesan memberikan harapan palsu pada masyarakat, sementara kapan akhir dari virus corona tidak bisa diprediksi semudah itu.
"Saya belum yakin apakah kita akan merata (kurva kasus infeksi). Kita harus menunggu beberapa minggu ke depan untuk menyimpulkan apakah tren itu sedang merata atau masih bergerak naik," katanya.