Banyak analis percaya bila benar mendapat hak istimewa di pangkalan Kamboja, akan memperluas profil militer strategis Beijing secara signifikan, dan mengubah keseimbangan kekuatan regional dengan cara yang akan menekan negara-negara yang berdekatan di ASEAN yang masalah keamanannya secara tradisional telah lebih selaras dengan Amerika Serikat.
Hun Sen juga mengatakan Kamboja terbuka untuk mengadakan latihan militer bersama dengan semua negara asing, tetapi mereka harus dilakukan setelah ancaman dari virus corona telah berlalu. Kamboja hanya terpengaruh sedikit oleh virus, menurut angka resmi.
Pada 2017, Kamboja memberi tahu Amerika Serikat bahwa mereka membatalkan latihan militer bersama tahunan tahun itu dan berikutnya.
Sebelumnya, Kamboja menjadi tuan rumah latihan militer bersama dengan China pada bulan Maret ketika krisis coronavirus berkembang.
China adalah investor terbesar Kamboja dan mitra politik terdekat.
Dukungan Tiongkok memungkinkan Kamboja untuk mengabaikan kekhawatiran Barat tentang catatan buruk dalam hak asasi manusia dan politik, dan pada gilirannya Phnom Penh umumnya mendukung posisi geopolitik Beijing di forum internasional tentang masalah seperti klaim teritorial China di Laut Cina Selatan.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Kamboja sangkal beri hak ekslusif ke militer China gunakan pangkalan angkatan lautnya.
(*)