Tes ini dilakukan di bawah tanah, untuk meminimalkan dampak radiasi, India menggambarkan uji coba itu berlangsung aman.
Namun, karena China juga membuat bom nuklir pada 1964, dapat dipastikan India tak tinggal diam mereka kembali menguji bom nuklir untuk kepentingan Nasional.
Tahun ini, India termasuk dalam kelompok negara pemegang senjata nuklir bersama, AS, Uni Soviet, Inggris, Prancis, dan China.
India membatasi pengujian senjata nuklir hingga 24 tahun kemudian, namun sebelumnya 11 November 1998, India sudah menguji tiga kali senjata nuklirnya.
Sebagian adalah perangkat nuklir bertenaga rendah, yang mungkin ditunjukkan untuk menguji senjata nuklir taktis.
Salah satu senjata yang diledakan adalah bom termonuklir, dengan kekuatan destruktif 45 kiloton.
Saat ini India memiliki 520 kg plutonium, yang cukup untuk membuat 100-120 senjata nuklir, New Delhi mengatakan senjata itu digunakan sebagai senjata pencegahan jika China dan Pakistan nekat menyerang mereka.
India mempertahankan strategi untuk tidak menggunakan senjata nuklirnya terlebih dahulu, namun jika mereka diserang, India siap mengeluarkan trio senjata nuklirnya, di darat, laut dan udara.
Di Atas tanah India sudah memiliki rudal balistik taktis Prithvi, dengan hulu ledak jangka panjang mencapai 5.800 km bisa menjangkau tempat paling strategis di China.
Di bawah laut, India memiliki kapal selam yang dilengkapi rudal balistik Arihant kelas India, yang siap diluncurkan dengan hulu ledak jangka panjang mencapai 700-3.500km.