Sementara untuk ekspor di luar Eropa, harganya mencapai 124 juta dollar AS atau sekitar Rp1,84 triliun (kurs Rp 14.800).
Baca Juga: Gigit Jari, Gaji Ke-13 Ternyata Tidak Diberikan pada Semua PNS, Menkeu Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Harga bisa jauh lebih tinggi, tergantung penambahan fitur sistem dan perangkat lain dalam pesawat, termasuk paket sejumlah senjata yang melekat di pesawat.
Harga pesawat juga bergantung pada masa pakai pesawat.
Prabowo sendiri berminat membeli pesawat bekas pakai Angkatan Udara Austria, sehingga harganya masih bergantung pada negosiasi kedua belah pihak.
Sementara itu, dikutip dari Gulfnews, Kuwait sempat membeli 28 pesawat tempur tersebut pada tahun 2015 dengan harga pembelian 8 miliar euro.
Dengan begitu, harga per unitnya yakni 285 juta euro atau sekitar Rp4,84 triliun (kurs Rp 16.974).
Nilai kesepakatan pembelian Kuwait ini dilaporkan lebih mahal ketimbang kontrak pembelian Eurofighter Typhoon yang dibeli Qatar dari Inggris.
Qatar membeli 24 pesawat tempur Eurofighter Typhoon seharga 5 miliar poundsterling.
Dengan begitu, harga per unitnya hanya 208 juta poundsterling atau sekitar Rp3,89 triliun.