Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Sisriadi pernah menjelaskan betapa ketatnya proses seleksi yang sudah dilalui Enzo hingga dinyatakan lolos sebagai Taruna Akmil.
Hal itu karena beritanya viral usai diwawancara Panglima TNI Hadi Tjahjanto, yang mengaitkan Enzo dengan paham organisasi terlarang di Indonesia.
Sisriadi menjelaskan, proses seleksi taruna Akademi Militer dilakukan bertingkat.
Mulai dari tingkat daerah berupa seleksi administrasi di Kodim. Kemudian di tingkat Korem atau Kodam juga diadakan pengujian.
Sisriadi menjelaskan, ada sejumlah tes yang harus dilalui Enzo dan Taruna lainnya sehingga dapat lulus sebagai Taruna Akmil.
"Pertama administrasi. Mulai dari umur dia tidak boleh kurang dari 18 tahun dan tidak boleh lebih dari 24 tahun. Lalu harus ada surat keterangan dokter yang menyatakan dia sehat. Itu harus lengkap dulu suratnya. Kemudian ada tes jasmani, ada tes psikologi, ada tes akademis, kemudian yang paling penting tes mental ideologi," kata Sisriadi ketika dihubungi Tribunnews.com lewat sambungan telepon, Rabu (7/8/2019).
Sisriadi menjelaskan, tes mental ideologi dilakukan karena TNI tidak ingin kemasukan orang-orang yang berideologi selain Pancasila.
Khusus untuk tes mental ideologi, ia menjelaskan ada dua tes yang harus dilalui Enzo dan taruna lainnya.
Source | : | TribunJabar.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar