Kondisi makin pelik dengan Sumeth yang telah menjual ponselnya, sehingga putranya yang berusia 18 tahun tidak bisa menghubunginya.Sumeth tak bisa tidur berbaring karena paru-paru basah. Jika dia melakukannya dia akan mati lemas dalam tidurnya.
Baca Juga: Lancarkan Serangan Brutal, Pimpinan KKB Egianus Kogoya Tembaki 8 Prajurit Hingga Tewas, Begini Kata Kabid Penum Puspen TNISumeth akhirnya tidur sambil duduk, tapi dia tidak bisa duduk lama-lama karena kakinya akan bengkak.Ketika awak media mengunjungi Sumeth pada 28 Agustus di kamar kontrakannya, dia menyapa mereka dengan senyum lebar. "Banyak orang baik dan murah hati telah mengunjungi saya dan memberi banyak bantuan."
Dia juga diberitahu bahwa sebenarnya putranya yang menyiapkan penggalangan dan segalanya.Awak media kemudian menghubungkan kembali Sumeth dengan putranya via telepon. Itu adalah panggilan telepon pertama mereka dalam waktu yang lama.
Baca Juga: KSAD Andika Perkasa Bakal Pecat Oknum Prajurit Penyerang Polsek Ciracas, Mantan Danpuspom Sebut Pecatan TNI Bisa Direkrut Teroris, Seperti Daeng DoroSumeth tak sanggup menahan air matanya saat berbicara di telepon karena dia sangat merindukan anaknya.Donasi untuk Sumeth terkumpul 1.189.487 baht (Rp 560,4 juta) dan sudah ditutup. Sumeth menuturkan, uang itu akan dipakai untuk membeli rumah kecil dan kebutuhan sehari-hari lainnya, termasuk biaya pengobatan.
Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Nadya Mustika Rahayu Tiba-tiba Bahas Istri Mantan, Rizky D'Academy: Sebelum Nanti Menyesal..Sumeth kemudian mengatakan dia tidak akan melanjutkan pekerjaannya sebagai sopir taksi karena banyak orang menyarankannya untuk berhenti. Dia juga sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah menyumbang, dan akan mencari pekerjaan baru yang sesuai dengan kondisinya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Sopir Taksi Kerja Pakai Selang Oksigen, Tetap "Nyetir" saat Cuci Darah"