Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Imam Besar Masjid Istiqlal Masuk Bursa untuk Gantikan Maruf Amin, MUI Siap Gelar Munas November Nanti, Berikut Para Kandidatnya

None - Kamis, 17 September 2020 | 15:42
Wakil Presiden (Wapres) K. H. Maruf Amin
Sonora/Jumar S

Wakil Presiden (Wapres) K. H. Maruf Amin

Gridhot.ID - MUI kini tengah bersiap siap.

Pasalnya majelis tersebut kini akan menggelar Musyawarah Nasional pada November nanti.

Berbagai agenda juga sudah disiapkan.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal menggelar Musyawarah Nasional (Munas) X pada 25-28 November 2020 di Hotel Sultan Jakarta.

Salah satu agenda munas adalah memilih kepengurusan baru MUI pusat untuk periode 2020-2025, di antaranya memilih Ketua Umum MUI yang sebelumnya diemban Maruf Amin.

Lantas, siapa saja kandidat pengganti Maruf Amin?

Baca Juga: Diiming-imingi Australia Proyek 'Tasi Mane', Timor Leste Kena Tipu Daya Negeri Kanguru hingga Terpuruk Pasca Merdeka, Kekayaan Alamnya di Eksploitasi dan Nasib Rakyatnya Makin Memprihatinkan

Melalui pesan WhatsApp, Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi menuturkan, terdapat sejumlah nama yang menjadi kandidat ketua umum MUI 5 tahun ke depan.

Nama-nama tersebut berasal dari Internal MUI sendiri maupun ormas seperti PBNU.

"Banyak nama kandidatnya. Ada Kiai Miftahul Akhyar yang sekarang Rais Aam PBNU."

"Ada beberapa lain seperti Kiai Muhyiddin Junaidi Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi, maupun Kiai Nasaruddin Umar," kata dia, Rabu (16/9/2020).

Maruf Amin sebelumnya terpilih menjadi ketua umum MUI pada Munas IX tahun 2015 lalu di Surabaya.

Setelah terpilih mendampingi Presiden Jokowi, jabatan Ketua Umum MUI pun menjadi nonaktif.

Baca Juga: Diharapkan Banyak Negara Jadi 'Superhero' untuk Selesaikan Pandemi, WHO Justru Balak-blakan Ungkapkan Keraguannya Tangani Corona: Kami Benar-benar Belum Memahami Dampaknya

Terapkan Protokol Kesehatan

Wakil Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan, penyelenggarakan munas akan dihadiri oleh 350 orang.

Mereka terdiri dari utusan pengurus MUI di tingkat wilayah atau provinsi, lalu ketua pimpinan harian MUI.

Kemudian, ketua Dewan Pertimbangan MUI, wakil dan sekertaris MUI, utusan ormas, perguruan tinggi, pesantren, dan para ketua komisi dan sekretaris komisi MUI.

Amirsyah menggarisbawahi, kegiatan munas akan menerapkan protokol kesehatan.

Nantinya, semua peserta sudah dilakukan swab PCR di daerah masing-masing, dan hasilnya sudah diperoleh panitia sehari sebelum peserta berangkat ke Jakarta.

Baca Juga: Viral Poster Anak Malaysia, Netizen Negeri Jiran Ngamuk Nggak Karuan, Perusahaan Asal China Ini Jadi yang Bertanggung Jawab

“Setelah di-swab dan negatif, barulah mereka bisa mengikuti munas,” jelasnya.

Selain itu, saat peserta tiba di Hotel Sultan, panitia sudah mengatur agar satu peserta menempati satu kamar.

Ruang makan para tamu peserta Munas X MUI akan dilayani oleh petugas hotel dengan protap protokol kesehatan yang tertib dan ketat.

Ihwal tata cara pemilihan ketua dalam munas juga dirancang menggunakan sistem formatur.

Tatib munas juga akan mengesahkan pelaksanaan rangkaian acara dalam durasi yang lebih singkat, yakni menjadi satu hari satu malam.

“Agar efektif dan efisien,” tegasnya.

Baca Juga: Perjanjiannya Selama 45 Tahun Hancur, Pasukan Perbatasan India dan China Kembali Saling Berondong Ratusan Peluru di Pegunungan Landakh, Pejabat India: Cuma Dilepaskan ke Udara, Apa Untungnya?

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi memastikan Maruf Amin masih berstatus Ketua MUI nonaktif, pasca-dilantik menjadi Wakil Presiden, Minggu (11/10/2019).

"Beliau begitu dilantik akan menyatakan nonaktif."

"Jadi tak ada perangkapan (jabatan)," kata Zainut seusai menyambangi kediaman Maruf Amin di Jalan Situbondo Nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019).

Dia menegaskan, Maruf Amin tak mengundurkan diri dari lembaga tersebut.

Dia akan tetap menjabat sebagai Ketua MUI berstatus nonaktif hingga pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) MUI pada 2020 mendatang.

Ada pun dalam Peraturan Dasar Peraturan Rumah Tangga (PD PRT), tugas Maruf Amin untuk sementara akan dilaksanakan oleh Wakil Ketum MUI.

Baca Juga: Diduga Mabuk Saat Nyetir, Wakil Bupati Yalimo Tabrak Bripka Christin Hingga Tewas di Tempat, Begini Kronologinya

"Dalam rapat munas di Lombok, peserta rakernas meminta beliau lanjut hingga munas mendatang di 2020."

"Tempat dan waktunya akan ditentukan kemudian," jelasnya.

Maruf Amin sudah menyatakan akan menjadi Ketum MUI nonaktif pasca-dilantik menjadi Wakil Presiden.

Maruf Amin mengatakan, keputusan untuk menjabat Ketua MUI nonaktif disepakati dalam rapat pimpinan MUI.

Dalam rapat itu, semua sepakat statusnya tidak dicabut, melainkan hanya menjadi nonaktif.

"Karena itu sepakat tetap (jadi Ketua MUI), cuma karena tugas-tugas saya sebagai wapres, maka saya ketum nonaktif dulu."

Baca Juga: Gunting Bendera Merah Putih di depan Anaknya, Aksi Emak-emak Ini Jadi Viral, Polisi Sebut Sang Ibu Tidak Memiliki Motif Kebencian Terhadap NKRI

"Sampai nanti di munas saya bertanggung jawab sebagai ketum dalam mandataris munas," jelas Ma'ruf Amin di kediamannya di Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).

Maruf Amin menjelaskan, dalam rapat tersebut dibahas statusnya yang menjabat sebagai Ketua MUI nonaktif, tidak melanggar PD/PRT atau Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga MUI.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul MUI Gelar Munas Cari Pengganti Maruf Amin, Imam Besar Masjid Istiqlal Masuk Bursa.

(*)

Source : Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x