Meskipun rakitan mungkin tidak akurat atau dapat diandalkan, mereka tetap berbahaya baik bagi target yang dituju atau penggunanya.
Karena perangkat yang dibuat secara kasar dan satu tembakan ini menggunakan peluru senapan edisi militer.
Penelitian baru dari proyek Penilaian Kekerasan Bersenjata Timor-Leste yang didanai AusAID menunjukkan bahwa Operasi Halibur.
Daripemberontak Timor Leste yang tersisa yang terlibat dalam serangan terhadap Presiden dan Perdana Menteri, ditemukan senjata modern dari Inventaris Pemerintah Timor Leste tetapi hilang sejak tahun 2006.
Anehnya, mereka juga menemukan empat senapan mesin ringan bipod yang diduga diselundupkan dari Indonesia.
Tetapi, tidak ditemukan peluncur granat M72 misterius yang digunakan oleh Alfredo Reinado.
Senjata yang disita dan dihancurkan sebagai bagian dari Operasi Kilat yang dipublikasikan hampir semuanya adalah rakitan, senapan angin, atau senjata tajam.
Ini berarti mereka dapat dengan mudah dibuat kembali jika ketegangan meningkat dan orang Timor merasa perlu mempersenjatai diri.
Ini menggarisbawahi bahwa masalah yang ada dengan senjata modern atau industri di Timor-Leste lebih sedikit karena senjata tersebut berada di tangan swasta.
Lebih banyak lagi bahwa persediaan pemerintah secara historis tunduk pada kontrol inventaris yang buruk.