Laksamana Muda Harel mengatakan kekhawatiran utama angkatan laut adalah rudal C-802 buatan China, seperti yang menghantam kapal Israel pada 2006, dan rudal anti-kapal Yakhont buatan Rusia yang dimiliki oleh sekutu Hezbollah di Suriah.
Namun, Harel mengatakan militer Israel mendapat pelajaran dari perang itu.
"Kami siap dan kami akan lebih siap lagi ketika kami memiliki kapal perang baru," katanya.
Israel setuju untuk membeli kapal dalam kesepakatan 2015 senilai sekitar 480 juta dollar AS (Rp 7,1 triliun) dengan pemerintah Jerman menanggung sekitar seperempat biaya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Israel Menambah Kapal Rudal untuk Amankan Industri Gas dari Ancaman Hezbollah."
(*)