Namun, juga bisa memberikan servis jasa esek-esek kepada pengunjung yang mampir ke tempat tersebut.
"Kalau feeling berkencan langsung nego harga dan dibawa masuk ke dalam kamar di warung kopi," ucapnya, Kamis (15/10/2020).
Nah, bisnis esek-esek berkedok warung kopi sudah dijalani Johan belum sampai satu tahun.
Dalam sebulan, omsetnya mencapai jutaan dari pembagian hasil dengan wanita penghibur itu.
Sejumlah barang bukti turut diamankan polisi dalam penggerebekan Warkop Pangku milik Johan.
Barang bukti yang diamankan buku tulis catatan rekap keluar kasuk tamu, uang tunai sebesar Rp 400 ribu, dua potong sprei, satu minyak gel, tisue bekas, satu potong celana dalam, dan bra.
Kepada polisi, Johan mengaku memberikan tarif wanita sebesar Rp 150 ribu kepada para lelaki hidung belang.
Termasuk fasilitas kamar, minyak gel dan tisue.
"Rp 150 ribu dibagi dua, Rp 100 ribu untuk saya dan Rp 50 ribu untuk wanitanya tapi uangnya saya bawa dulu buat tabungan," ucap Johan. (TribunnewsBogor.com/Surya.co.id)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul "Kisah 6 Gadis Cirebon Jadi Pemuas Nafsu di Warkop Pangku, Tarifnya Cuma Rp 150 Ribu"
(*)
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar