GridHot.ID - Terpidana mati Cai Changpan yang berhasil kabur dari lapas Tangerang ditemukan tewas gantung diri di hutan Jasinga, Bogor, pada Sabtu (17/10/2020).
Terkait hal itu, sebagaimana dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Talk Show tvOne pada Selasa (20/10/2020), Nuryannah selaku istri siri Cai Changpan mengungkap kesaksiannya.
Setelah berhasil kabur dari Lapas Tangerang pada 14 September 2020, Nuryannah menyebut suaminya baru sekali mengunjunginya.
"Pak Antony (Cai Changpan) ke sini baru sekali pas hari Senin kabur. Pagi setengah tujuh sampai jam tujuh, tapi Pak Antony enggak bilang apa-apa ke saya," kata Nuryannah dikutip TribunWow.com
Saat mengunjungi dirinya, Cai Changpan disebut terburu-buru.
Ia hanya ingin bertemu anaknya.
"Langsung keadaan buru-buru, nemuin anaknya. Enggak ngobrol apa-apa ke saya, cuma mana anak saya, pengin gendong, pengen meluk," sambungnya.
Nuryannah menduga suaminya dalam keadaan ketakutan.
"Enggak ngomong apa-apa, ke sini enggak ngomong apa-apa, keadaannya terburu-buru mungkin ketakutan atau apa. Sampai sekarang belum ke sini lagi," kata Nuryannah sambil menangis terisak.
Ia mengatakan, selama ini dirinya sering video call dengan sang suami ketika berada di rutan.
Biasanya suaminya hanya menanyakan soal keadaan sang anak.
"Saya sudah lama enggak ngunjungin sejak Corona, video call paling nanyain tentang anaknya saja gimana-gimana sudah makan apa belum, enggak pernah ngomong macam-macam enggak pernah," kata dia.
Terkait rumah yang ditinggali, ia menegaskan rumahnya dibangun setelah suami ditangkap.
Sedangkan tanahnya merupakan tanah warisan orang tua.
"Kalau rumah ini baru sebelum Pak Antony ditangkap belum ada, pas Pak Antony ditangkap enggak lama saya bikin ini rumah. Ini tanah bukan dari Pak Antony, ini warisan orang tua saya," ungkap dia.
Dia menegaskan, suaminya itu belum memberikan aset apa-apa.
"Pak Antony di sini belum ngasih apa-apa, belum ngasih rumah, tanah ke saya," imbuhnya.
Motif Gantung Diri
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Senin (19/10/2020), polisi belum dapat memastikan secara pasti motif Cai Changpan memilih mengkahiri hidupnya.
Meski demikian, polisi menduga Pria asal Tiongkok ini memilih bunuh diri karena dalam posisi terdesak.
Cai Changpan terdesak dengan adanya tim khusus yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Brimob, dan Lapas Tangerang.
Setidaknya ada 291 anggota polisi yang tergabung dalam tim khusus untuk memburu Cai Changpan di dalam hutan.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan bahwa jenazah yang ditemukan di gudang pembakaran hutan adalah Cai Changpan berdasarkan identifikasi sidik jari dan tato.
"Identifikasi bahwa beberapa ciri-ciri ini identik terpidana mati Cai Changpan mulai dari sidik jari dan beberapa tato," kata Nana.
Sedangkan tato itu menjadi ciri dan data polisi untuk memburu Cai Changpan setelah kabur dari Lapas Tangerang.
Tim Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mengatakan bahwa dari hasil otopsi, tidak ditemukan luka di badan Cai Changpan.
Kepala Instalasi Forensik di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Arif Wahyono mengatakan, hanya ada luka di bagian leher.
Kronologi Cai Changpan Kabur hingga Gantung Diri
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan soal kronologi pelacakan terpidana mati Cai Changpan kabur hingga akhirnya ditemukan tewas gantung diri.
Hal itu diketahui polisi dari pelacakan ponsel yang dibawa Cai Changpan.
"Kita ketahui dia lari itu tengah malam arahnya adalah ke Bogor, hutan Tenjo dekat kediaman istrinya. Berdasarkan hasil pemeriksaan handphone yang dia dapat milik temannya satu sel," ujar Yusri dikutip dari channel YouTube tvOnenews pada Sabtu.
Baca Juga: Termasuk Pelanggaran Berat, PNS Selingkuh Bisa Dipecat dengan Tidak hormat, Ini Aturannya
Cai Changpan rupanya hanya sebentar di sana.
Di sana, ia sempat menyerahkan ponsel milik temannya itu ke anaknya.
"Dan kita ketahui juga setelah kita lakukan pemeriksaan, 4,5 jam setelah dia melarikan diri, dia sudah sampai ke rumahnya dia cuma menyerahkan handphonenya kepada anak dan istrinya," kata Yusri.
Setelah itu, Cai Changpan langsung melanjutkan pelariannya ke dalam hutan.
Di sana lah polisi agak kesulitan melacak pria asal Tiongkok tersebut.
"Kemudian dia masuk ke dalam hutan, ini yang buat kita agak kesulitan. Memang dia sama sekali tidak bawa alat komunikaasi saat itu tetapi kita ketahui bahwa yang bersangkutan berada di hutan," lanjutnya.
Meski demikian, polisi terus mendapat informasi dari warga sekitar.
Sehingga, polisi lantas fokus menyisir kawasan hutan tersebut.
"Dari mana? Dari beberapa keterangan-keterangan saksi warga masyarakat dalam hutan, tukang kebun yang pernah ketemu sama dia, juga ketemu beberapa masyarakat yang ada di sekitar sana. Lalu kita fokuskan daerah sana meski ada daerah lain yang kita fokuskan tim bergerak bersama-sama melakukan pengejaran," jelas dia.
Lantaran kondisi hutan tempat Cai Changpan cukup luas, maka polisi menambah personel dari tim lain.
"Kondisi hutan cukup luas. Cukup luas kita libatkan Brimob dan k9," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Sambil Menangis, Istri Cai Changpan Ungkap Permintaan Terakhir Suaminya: Buru-buru Mungkin Ketakutan"
(*)
Source | : | Tribunwow.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar