Hubungan Australia dengan Timor Leste berada pada titik terendah sejak negara itu memperoleh kemerdekaannya pada tahun 2002, kata pengamat di Timor Leste.
Dalam pidato berapi-api tahun 2010, Gusmao telah menyerang rencana Woodside Petroleum untuk membangun platform gas alam cair terapung di atas ladang multi-miliar Greater Sunrise di Laut Timor.
Media Timor telah mengutip dia yang mengatakan bahwa orang Timor harus bersatu untuk menghentikan Australia mencuri kekayaan mereka seperti yang terjadi pada tahun 1989 ketika Australia menandatangani perjanjian dengan Indonesia untuk mengumpulkan sumber daya di Timor.
Gusmao mengancam akan memblokir proyek Greater Sunrise kecuali konsorsium menyalurkan gas ke sebuah pabrik di Timor Leste.
Woodside memperkirakan Australia dan Timor Leste akan berbagi keuntungan 32 miliar dollar AS dari pengembangan terapung ladang minyak.
Tempo Semanal, sebuah surat kabar terbitan Dili, mengatakan hubungan antara Canberra dan Dili telah tenggelam hingga hampir tidak bisa lagi saling berbicara.
Surat kabar itu mengatakan perselisihan tentang Greater Sunrise adalah salah satu alasannya, yang juga menunjuk pada program bantuan Australia yang gagal.
''Australia perlu mengetahui bahwa hubungan yang buruk tidak hanya tentang Woodside. Ada sejarah di sini. Sebagian besar sejarahnya buruk," kata surat kabar yang dikelola oleh jurnalis paling terkenal di Timor Leste itu.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Serasa Mendapat Tamparan Keras, Australia Ketar-Ketir Ketika Timor Leste Itu Mendadak Beli Kapal Angkatan Laut dari China, Tujuannya Sungguh Mengejutkan"
(*)
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar