Apakah dia bertindak sendiri dan merencanakan serangan pada Kamis (29/10/2020) di Basilika Notre Dame, Nice.
Pihak berwenang menyebut serangan itu, yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan seputar kartun yang diterbitkan oleh sebuah surat kabar Prancis yang mengejek Nabi Muhammad.
Issaoui, yang transit melalui Italia bulan lalu dalam perjalanan ke Prancis, berada dalam kondisi kritis di rumah sakit Prancis setelah terluka oleh polisi saat menangkapnya.
Seorang pria berusia 35 tahun yang telah bertemu dengan Issaoui di Nice ditangkap, kata seorang pejabat pengadilan, Sabtu (31/10/2020).
Seorang pria berusia 47 tahun yang telah bertemu dengan Issaoui pada malam sebelum serangan itu juga ditahan.
Sehingga jumlah tersangka yang ditahan menjadi tiga orang, tetapi hubungan mereka dengan serangan itu masih belum jelas.
Sebuah kelompok ekstremis Tunisia yang sebelumnya tidak dikenal mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan otoritas Tunisia dan Prancis sedang menyelidiki apakah klaim tersebut sah.
Di kampung halaman Issaoui di Sfax, keluarganya menyatakan keterkejutan dan memohon perdamaian.
Tetapi mereka juga mengungkapkan kebingungan bahwa pemuda yang minum alkohol dan tidak menunjukkan tanda-tanda radikalisme ini akan melarikan diri ke Prancis dan menyerang sebuah gereja.