“Kami ingin kebenaran tentang bagaimana putra saya melakukan serangan teroris ini," kata ibunya, Gamra kepada The Associated Press (AP), Minggu (1/11/2020).
Dia sering menyela air mata saat memberi keterangan kepada wartawan.
"Saya ingin melihat apa yang ditunjukkan oleh kamera pengintai," harapnya.
"Saya tidak akan menyerahkan hak anak saya di luar negeri," tambahnya.
"Saya ingin anak saya, hidup atau mati," ujarnya.
Ayah dan saudara laki-lakinya Wissem berkata bahwa jika Issaoui benar-benar melakukan penyerangan, dia harus menghadapi keadilan.
“Kami Muslim, kami melawan terorisme dan kami miskin," kata Wissem.
"Tunjukkan bahwa saudara laki-laki saya yang melakukan serangan itu dan menilainya sebagai teroris, "kata Wissem.
"Jika dia adalah penyerangnya, dia akan bertanggung jawab,” katanya. (*)