"Tak lama berselang, petugas berhasil menciduk seorang pria inisial Za (20), saat menumpang becak motor di kawasan Cot Girek Kandang, lokasinya juga tidak jauh dari Kamp. Pria itu diketahui etnis Rohingya yang sudah lama tinggal di Medan, tepatnya di sebuah hotel," tambah Oke Kistiyanto.
Pukul 05.00 WIB tim kembali menyisir kawasan semak belukar di halaman posko Covid-19, dan akhirnya ditemukan dua perempuan Rohingya lainnya yang sedang bersembunyi, yaitu Solimah (20) Sajidah (20).
Saat dilakukan pemeriksaan di Makodim, salah satu terduga penyelundup, DA mengaku bahwa dirinya pada 17 November lalu dihubungi EM, seorang perempuan asal Kerinci, Riau, yang saat ini bekerja di Malaysia.
Perempuan tersebut meminta DA agar membawa kabur perempuan Rohingya.
Pada hari itu juga DA dikirimi uang Rp 500.000 dan langsung berangkat ke Lhokseumawe menggunakan bus umum untuk mencari tahu lokasi kamp Rohingya.
Setelah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, DA berangkat ke rumah saudaranya di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
Tanggal 19 November 2020, DA kembali dihubungi EM dan diminta kembali ke Lhokseumawe.
DA kemudian merental sebuah mobil dan berangkat bersama sopir JR. Di perjalanan EM mengirim nomor kontak seorang agen Rohingya yang berada di dalam kamp.
Source | : | Tribunnews.com,Antaranews |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar