"Kita sudah menanyakan apakah mau diberikan vaksin oleh pemerintah? Ini juga hasilnya dalam beberapa hal tidak menggembirakan juga. Ada 60 persen mengatakan bersedia dan 40 persen menyatakan tidak bersedia," kata peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam diskusi virtual, Sabtu (19/12/2020) dikutip dari Kompas.com.
Rafif menerangkan 40 persen masyarakat mengungkap alasan penolakan atau tidak bersedia menerima vaksin karena risiko kesehatan.
"Karena mereka khawatir dengan aspek kesehatan. Itu jawaban mayoritas 46,5 persen yang tidak bersedia," ujarnya.
Selanjutnya, ada 15,2 persen yang menjawab alasan lain yaitu karena mereka tidak percaya vaksin menyembuhkan.
Sisanya sebanyak 13,3 persen menjawab alasan karena tidak dapat memastikan apakah vaksin halal atau tidak.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Kompas TV |
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar