"Jadi pemerintah tidak asal memilih. Kenapa para ahli prioritaskan kelompok tersebut karena kelompok masyarakat yang masuk tahap dua ini memiliki interaksi dan mobilitas tinggi jadi sangat rentan terhadap Covid-19. Ketika mereka terlindungi maka kita bisa turunkan laju penyebaran virus, mengurangi beban RS dan membantu nakes," jelas Maxi.
Adapun petugas pelayanan publik yang dimaksud ialah damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, kepala atau perangkat desa. Selain prioritas sasaran berdasarkan rekomendasi SAGE dan ITAGI, pemerintah juga memasukkan guru dalam prioritas vaksinasi kali ini.
Hal tersebut sebagai upaya membantu para siswa yang kesulitan atau bahkan tidak dapat mengikuti pembelajaran secara daring.
"Kami ingin membantu murid yang tidak bisa belajar online karena sejumlah keterbatasan sehingga dapat segera melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka," imbuhnya.
TNI, Polri dan kelompok petugas keamanan lain juga masuk dalam prioritas vaksinasi tahap kedua kali ini.
Selain itu prioritas vaksinasi juga ditujukan kepada pedagang pasar, pendidik yang terdiri dari guru, dosen, tenaga pendidik.
Kemudian tokoh agama dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah dan ASN, petugas keamanan, petugas pariwisata, hotel, restoran, atlet dan pekerja transportasi publik, atlet dan wartawan serta pekerja media.
"Pemerintah juga memprioritaskan petugas transportasi publik yang terdiri dari petugas-petugas tiket, masinis kereta, petugas bandara, pramugari, pilot, petugas pelabuhan, petugas transjakarta dan MRT, supir bus, kernet, kondektur, supir taksi dan juga ojek online," ungkapnya.
Vaksinasi tahap dua akan dimulai kepada pedagang pasar yang akan menjadi pilot project di DKI Jakarta. Pilot project akan dilakukan di pasar Tanah Abang pada hari Rabu(17/2).
Dalam tahap vaksinasi bagi pedagang pasar akan berlangsung selama enam hari dengan menargetkan sekitar 55.000 orang pedagang pasar di Tanah Abang.