"Saya ini, sembilan bersaudara. Saya anak bungsu dari sembilan bersaudara. Kakak saya yang sudah masuk Islam nomor enam dan tujuh," ujarnya.
Pada tahun 2009, ia merantau ke Kabupaten Muara Enim, dan tahun 2012 ia menemukan tambatan hati dan menikah.
Selama menikah tidak ada permasalahan dan bahagia sampai ia dikaruniai seorang anak perempuan.
Tinggal dilingkungan mayoritas Muslim, maka anaknya pun ikut ikutan cara Muslim seperti mengaji dan lain-lain, bahkan anaknya sudah hapal beberapa surat pendek Alquran.
Dan puncaknya, anaknya minta disekolahkan di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri), namun karena dalam Kartu Keluarga (KK) tercantum beragama Kristen anaknya tidak bisa diterima dan bisanya masuk bersekolah umum (SD).
"Kemarin anak saya ngebet nian sekolah di MIN. Nanti, pas tamat SD akan saya sekolahkan di MTs," kata Novi.
Harapannya Novi kedepan, setelah masuk Islam, tentu keluarganya ingin belajar agama Islam yang benar dari sumbernya.
Hal senada dikatakan oleh istrinya Susan Aprianti (31) didampingi anaknya Tera Febrianti Bolang (7), bahwa keinginan masuk Islam adalah keinginannya dari dulu.
Sebenarnya tahun kemarin (2020, red) sudah mau masuk Islam, namun karena merasa belum siap akhirnya tertunda.
Dan puncaknya, ia tidak tahan lagi karena ada semacam ganjalan dihati jika belum masuk Islam.