"Jadi kalau misalkan sekarang saya mau kabur, ada tank, saya steal (curi), saya gerakkan, bisa," pungkasnya.
Klaim yang dilontarkan Ali Imron tak main-main, ia mengaku bisa merakit bom berbahan nuklir.
"Dari bom yang paling ringan bom petasan sampai bom kimia, nuklir, kami bisa," ujanya.
"Terutama angkatan kami," sambung Ali Imron.
Menurut pengakuan Ali Imron, tragedi Bom Bali 1 tergolong percobaan karena bahannya belum menggunakan bahan peledak yang ekstrem.
"Jadi di Bali itu baru percobaan," kata dia.
Ia menyebut bahan yang digunakan pada Bom Bali 1 ibaratnya petasan.
Ali Imron bercerita, kemampuan terorisme yang diperoleh saat berlatih di Afghanistan didapat dari orang-orang militer Afghanistan yang pro kepada mujahidin.
Berdasarkan penjelasan Ali Imron, para teroris memiliki pola pikir yang mendambakan situasi kerusuhan dan chaos (kekacauan).
Berbeda dengan orang normal yang ingin agar situasi kehidupan berlangsung damai.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar