“Karena situasi yang membuat dia frustasi, dia mengambil keputusan yang sulit untuk mengakhiri hidupnya sendiri daripada hidup dengan penderitaan dan emosi orang-orang yang meninggal dalam pantauannya,” sambung dr. Ravi.
Menurut dr. Ravi, meninggalnya dokter Vivek ini merupakan dampak dari buruknya sistem penanganan Covid 19 di negaranya.
“Kematian seorang dokter muda ini tidak lain adalah pembunuhan oleh ‘sistem’ yang telah menciptakan frustasi terhadap kekurangan fasilitas kesehatan dasar,” terang Ravi.
“Ilmu pengetahuan yang buruk, politik yang buruk, dan pemerintah yang buruk,” imbuhnya.
Jenazah dokter Vivek kemudian dibawa ke AIIMS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.(*)
Source | : | Kompas.com,NDTV,Twitter |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar