Laporan Wartawan GridHot.ID, Septia Gendis Pangestu
GridHot.ID - Jagat media sosial mendadak dihebohkan dengan video viral pembullyan yang dilakukan oleh segerombol siswa Sekolah Dasar (SD) kepada temannya.
Di media sosial Twitter, video pembullyan ini viral dan menjadi perbincangan warganet.
Pertama kali video ini diunggah oleh akun Twitter pada Jumat (15/10/2021).
Video berdurasi 7 detik ini sudah ditonton lebih dari 651 ribu orang.
Dalam video tersebut terlihat ada satu anak laki-laki yang dikeroyok oleh 3 teman sekelasnya.
Ketiga temannya ini terlihat melakukan kekerasan fisik pada anak yang berkacamata tersebut.
Anak berkacamata ini ditampar hingga dipukuli oleh 3 temannya.
Merasa dirinya terancam, anak berkacamata ini hanya bisa diam dan pasrah saat dikeroyok oleh teman sekelasnya.
Menurut pengakuan kakak dari korban pembullyan, anak berkacamata ini awalnya difitnah karena sudah membuat salah satu temannya terluka.
"Awalnya adek gw dituduh bikin memar kaki temannya, terus adek gw dapat bullying verbal tiap hari dan pernah geng sih anak tadi adek gw ama jambu rame-rame di lapangan," tulis kakak dari korban perundungan.
Namun pada kenyataannya, si anak berkacamata ini selalu mendapatkan kekerasan dari teman-temannya setiap hari.
Bahkan orangtua perundung dan pihak sekolah yang mengetahui masalah ini pun turut bungkam dan tak melakukan tindakan apapun.
"Ortu yg bully tau dan malah ngedukung anaknya, sempet ngancem adek gw juga. Lapor pihak sekolah tapi seakan gamau tau karna perbedaan kasta sosial," tulis akun tersebut.
Banyak warga Twitter yang geram dan menyayangkan aksi perundungan di Sekolah Dasar ini.
Di bully temen sekelasnya, ortu yg bully tau dan malah ngedukung anaknya, sempet ngancem adek gw juga. Lapor pihak sekolah tapi seakan gamau tau karna perbedaan kasta sosial.
Pliss bantu RT sebanyak banyaknya
— shit. (@Bintang10264642) October 15, 2021
Twitter please do your magic pic.twitter.com/eSCltXW3Dl
Kejadian ini rupanya terjadi di Sekolah Dasar yang ada di Jepara, Jawa Tengah.
Hal ini diketahui dari cuitan akun tersebut.
"Di jepara jateng nih, mau spill lagi masi takut," tulis kembali akun @Bintang10264642.
Rupanya kejadian ini sampai ke telinga Pemkap Jepara.
Tak tinggal diam, Pemkab Jepara pun ikut turut tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Pemkap Jepara akhirnya memberikan saran untuk mediasi dan berdamai.
Alhasil, keempat siswa ini pun berdamai.
Dalam unggahan tersebut terlihat keempat anak ini saling bersalaman satu sama lain yang juga terlihat didampingi oleh orangtua masing-masing.
Hal ini diketahui dari unggahan akun Twitter @jeparakabgoid, Sabtu (16/10/2021).
"Alhamdulillah, sudah dilakukan mediasi dan diselesaikan dengan baik, ya. Semoga kedepannya tidak terulang kembali," tulis akun @jeparakabgoid seperti dikutip GridHot.ID.
Alhamdulillah, sudah dilakukan mediasi dan diselesaikan dengan baik, ya. Semoga kedepannya tidak terulang kembali ???? @masandijepara @ganjarpranowo pic.twitter.com/xrq7hAhQD3
— Pemkab Jepara (@jeparakabgoid) October 16, 2021
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar