GridHot.ID - Raja Dangdut, Rhoma Irama menceritakan bagaiman jatuh bangunnya menciptakan dan mempertahankan musik dangdut di Indonesia.Diketahui Rhoma Irama sempat mendirikan grup dangdut yang bernama Soneta.Seperti dilansir dari Banjarmasinpost, grup dangdut legendaris Soneta sudah berusia 50 tahun.Banyak lika liku perjuangan dialami Soneta hingga menjadi grup kenamaan di Indonesia.Baca Juga: 37 Tahun Bertahta Jadi Nyonya Rhoma Irama, Ini Sosok Ricca Rachim yang Ternyata Bintang Top Pada Masanya, Keturunan Jerman-Solo yang Rela Cinta Dibagi DuaPendiri Soneta pun saat ini hanya tertinggal Rhoma Irama.Sang raja dangdut ini pun menceritakan awal dibentuknya grup ini..Jalan berliku dilewati oleh penyanyi Rhoma Irama ketika menciptakan musik dangdut di Indonesia. Dalam perbincangannya bersama komedian Miing Bagito, Rhoma Irama menceritakan berbagai sejarah dari mulai awal dangdut tercipta hingga perjuangannya memasukkan unsur dakwah ke dalam musiknya. Baca Juga: Selama Ini Ditutupi, Angel Lelga Akhirnya Beberkan Alasannya Mau Jadi Istri Muda Rhoma Irama di Usia 19 Tahun, Sempat Ditentang Orangtua karena Beda Umur
Berikut rangkuman perbincangan seru Rhoma Irama bersama Miing Bagito. 1. Niat menyelamatkan orkes melayu Pada awal era 1970-an, Rhoma Irama sebenarnya berniat menyelamatkan orkes melayu dari kepunahan akibat demam musik rock. Kondisi itu semakin diperparah ketika band sekelas Deep Purple menggelar konser di Indonesia. Baca Juga: Terinspirasi dari Grup Band Rock Legendaris Asal Inggris Ini, Rhoma Irama Nekat Bikin Gebrakan Musik Dangdut Naik Kelas: RevolusiRhoma Irama lalu membentuk Soneta grup sebagai upayanya menyelamatkan orkes melayu. Revolusi pun terjadi ketika Rhoma menggabungkan orkes melayu dengan sedikit sentuhan rock dan menjadi dangdut. 2. Pengaruh besar Deep Purple Keputusan Rhoma Irama memasukkan unsur rock ke dalam musik Soneta tak lepas dari pengaruh Deep Purple.Kehadiran unsur rock dalam musik baru yang diusung Soneta adalah bagian dari strategi Rhoma Irama agar bisa didengar oleh masyarakat. Baca Juga: 'Zaman Sekarang Enggak Bisa Ngumpet-ngumpet', Anak Sulungnya Divonis 2 Tahun Penjara Gara-gara Narkoba, Rhoma Irama Beri Wejangan Begini Soal Godaan Barang Haram
"Memang itu sengaja, satu strategi. Dari beat, sense of rock, kita masukan ke dalam orkes melayu tapi sense of dangdutnya enggak hilang," kata pria kelahiran Tasikmalaya 11 Desember 1946 itu. 3. Dangdut dan dakwah Perjuangan Rhoma Irama dalam membentuk musik dangdut tak berhenti sampai di situ saja. Dikutip dari Kompas.com, pada tahun 1973 ia berusaha untuk memasukkan unsur dakwah ke dalam musik-musik Soneta. Baca Juga: 37 Tahun Bertahta Jadi Nyonya Rhoma Irama, Ini Sosok Ricca Rachim yang Ternyata Bintang Top Pada Masanya, Keturunan Jerman-Solo yang Rela Cinta Dibagi DuaLangkah pertama yang diambil adalah dengan mengucapkan salam di atas panggung dan berujung pelemparan sandal dari para penonton. "Salam pertama saya ucapkan di Ancol tahun 1973. Begitu salam, hujan sandal. 'Hey, hey, ini bukan masjid! Saking tabunya itu salam di panggung musik," ucap Rhoma. Namun perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil. Baca Juga: Sekuat Tenaga Menahan, Rhoma Irama Ceritakan Pengalamannya Jaga Kehormatan Camelia Malik Meski Terhimpit Berdesakan(*)