Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Orang Tuanya Masih Berstatus Sebagai Saksi, Geger Bocah Diikat Rantai dengan Mata dan Leher Terikat Minta Makan, Ketua LPAI Bongkar Pengakuan Sang Ibu yang Disebut Janggal

Desy Kurniasari - Sabtu, 23 Juli 2022 | 06:13
Potongan video yang merekam bocah laki-laki kurus tersisa kulit dan tulang, berjalan ngesot. Polisi selidiki soal dugaan penyiksaan oleh orangtua.
TribunSolo

Potongan video yang merekam bocah laki-laki kurus tersisa kulit dan tulang, berjalan ngesot. Polisi selidiki soal dugaan penyiksaan oleh orangtua.

Dia berhasil kabur karena ayah dan ibu tirinya lupa mengunci gerbang rumah, dan menuju rumah tetangga untuk minta makan.

Sementara itu, dilansir dari tribunjakarta.com, R (15) diduga suka menghabiskan makanan, hal ini menjadi alasan orangtua tega mengikat bocah laki-laki tersebut menggunakan rantai.

Keterangan ini disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Bekasi Raya Frans Sondang Sitorus saat dijumpai di Polres Metro Bekasi Kota, Kamis (21/7/2022).

Polres Metro Bekasi Kota, LPAI Bekasi, KPAD Kota Bekasi, dan Dinas Sosial Kota Bekasi bersama korban bocah yang ditemukan dalam kondisi terikat rantai untuk dibawa ke RSUD Kota Bekasi. (Warta Kota/Joko Supriyanto)
TribunSolo

Polres Metro Bekasi Kota, LPAI Bekasi, KPAD Kota Bekasi, dan Dinas Sosial Kota Bekasi bersama korban bocah yang ditemukan dalam kondisi terikat rantai untuk dibawa ke RSUD Kota Bekasi. (Warta Kota/Joko Supriyanto)

"Tadi saya sempat ngobrol dengan orangtua katanya mereka bilang, anak ini sering menghabiskan makanan, itu yang pertama," kata Frans.

"Karena jatah orangtua diambil begitu, bahkan tadi ada laporan takutnya mengambil makanan tetangga jadi mereka (orangtua) mengikat," tambahnya.

Namun, keterangan ini menurut Frans tidak mendasar.

Terlebih pengakuan ibunya yang menyebut R sendiri yang minta diikat.

"Ini sebenarnya jawaban yang tidak mungkin, mereka bahkan ibunya yang mengatakan bahwa anak ini yang diminta diikat sendiri, ya kan nggak mungkin anak minta dirantai," jelas dia.

Baca Juga: Niatnya Mau Perbaiki Atap Toko, Pekerja Ini Nyaris Meregang Nyawa Terlilit Kabel PLN, Begini Kronologi Lengkapnya

Menurut Frans, alasan yang diutarakan orangtua R hanya pembelaan mereka saja.

Proses penyelidikan pihak kepolisian masih dilakukan untuk membuktikan kasus ini.

"Kami komitmen fokus kepada kebaikan anak. Jadi jika orangtua melakukan pelanggaran, melakukan kekerasan terhadap anak jelas dalam undang-undang harus di hukum," tegasnya.

Foto bocah yang kabur dari rumah dalam keadaan kaki dirantai, leher dan mata diikat.
Instagram @fannylauww

Foto bocah yang kabur dari rumah dalam keadaan kaki dirantai, leher dan mata diikat.

Halaman Selanjutnya

Ayah Suka Nonjok

Source :Tribunnews.comTribunJakarta.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x