Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Waduh, Amerika Serikat Peringatkan Ukraina Agar Tak Sembarangan Gempur Rusia Karena Terlalu Pede Usai Menang Telak, Putin Diduga Siapkan Serangan Balik yang Lebih Gila

Angriawan Cahyo Pawenang - Kamis, 15 September 2022 | 06:42
Ilustrasi tentara Rusia
Russian Defense Ministry - Anadolu Agency

Ilustrasi tentara Rusia

Baca Juga: Suaminya Pakai Baju Serba Hitam Jadi Model Catwalk di New York, Nagita Slavina Justru Tertangkap Kamera Ngakak-ngakak, Istri Raffi Ahmad: Lihat Mukanya Ketawa Lagi Gue

Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovich tidak merinci jumlah tahanan Rusia tetapi mengatakan tawanan perang akan ditukar dengan tentara Ukraina yang ditahan oleh Moskow.

Juru bicara intelijen militer Andriy Yusov mengatakan pasukan yang ditangkap termasuk sejumlah besar perwira Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan meski masih hari-hari awal dalam serangan balasan, pasukan Ukraina telah membuat kemajuan yang signifikan.

"Apa yang telah mereka lakukan direncanakan dengan sangat metodis dan tentu saja itu mendapat manfaat dari dukungan signifikan dari Amerika Serikat dan banyak negara lain dalam hal memastikan bahwa Ukraina memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk menuntut serangan balasan ini," kata Blinken selama konferensi pers di Meksiko.

Saat bendera Ukraina biru-kuning berkibar di atas kota-kota yang baru dibebaskan, militer Ukraina mengatakan telah membebaskan lebih dari 20 pemukiman dalam 24 jam.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, dalam beberapa hari terakhir, pasukan Kyiv telah merebut wilayah setidaknya dua kali lebih besar dari London.

Pergeseran teritorial ini menandai salah satu pembalikan terbesar Rusia sejak pasukannya ditolak dari Kyiv pada hari-hari awal invasi pada 24 Februari.

Sergey Markov, mantan penasihat Putin dan direktur Institut Studi Politik, mengatakan tentara Rusia harus mengubah strategi.

"Di satu sisi Rusia tidak memberikan informasi atas kegagalan ini karena di Rusia kami memiliki tiga hari pemilihan regional dan pemerintah tidak tertarik untuk memberikan informasi negatif kepada warga,” kata Markov.

"Tapi di sisi lain itu jelas gagal dan Rusia harus mengubah strategi. Banyak analis di sini percaya bahwa Rusia harus meningkatkan operasi militernya di Ukraina. Kegiatan militer Rusia terlalu sopan, terlalu sederhana,” tambahnya.

Sementara itu, dikabarkan bahwa komando militer federasi Rusia telah berhenti mengirim unit baru ke Ukraina, menyusul serangan balasan dramatis Ukraina yang telah mengubah bentuk perang dan membuat Moskow terguncang.

Source :Kompas.com Tribun Wow kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x