Sementara dua gas air mata yang paling sering digunakan adalah ω-chloroacetophenone atau CN, dan o-chlorobenzylidene malononitrile atau CS. Umumnya gas air mata berbentuk tabung, granat, atau semprotan.
Dampak Paparan Gas Air Mata
Apabila zat ini dilepaskan maka akan bereaksi dan menyebabkan rasa sakit serta iritasi terutama pada area lembab di tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Selain iritasi ternyata ada bermacam efek yang dapat ditimbulkan dari gas yang dikeluarkan peluru ini seperti misalnya pendarahan, gangguan pernapasan, luka bakar dan yang paling parah menyebabkan kebutaan.
Efek lain dari gas air mata termasuk kesulitan menelan, mengeluarkan air liur dan rasa terbakar yang parah di mulut.
Dalam beberapa kasus, penggunaan gas air mata dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung serta mempercepat tekanan di area pernapasan.
Apabila hal tersebut tidak segera ditangani maka yang berpotensi menyebabkan sesak napas dan serangan jantung hingga kematian.
Sementara menurut Physicians for Human Rights, efek ringan dari paparan gas air mata yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan gejala gangguan stres pasca-trauma (PTSD) .
Cara Mengatasi Paparan Gas Air Mata
Ketika Anda terkena paparan gas air mata baik secara sengaja maupun tidak, usahakan tetap tenang dan jangan panik.
Meski tidak ada obat penawar untuk mengatasi efek samping dari paparan gas air mata.