Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pimpinan KKB Papua Nduga Tercatat Lakukan 65 Kali Kejahatan, Terkuak Alasan Egianus Kogoya Jadi Sosok Bengis, Polahnya Saat Upacara Disorot

Desy Kurniasari - Jumat, 24 Maret 2023 | 20:25
Egianus Kogoya
Tribunnews

Egianus Kogoya

Baca Juga: KKB Papua Pura-pura Jadi Penumpang, Keji OPM Habisi Nyawa Tukang Ojek di Distrik Ilaga, Keluarkan Senjata saat Korban Nunggu Dibayar

11. Tanggal 26 Maret 2022, kontak senjata dengan personel Marinir di Distrik Kenyam, menyebabkan dua personel gugur, satu kritis, dan tujuh luka-luka.

12. Tanggal 7 Juni 2022, pesawat milik Sam Air yang mendarat di Bandara Kenyam ditembak hingga mengalami kerusakan di bagian tangki dan ban depan pesawat.

13. Tanggal 16 Juli 2022, kelompok Egianus Kogoya membantai 12 masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, 10 orang meninggal termasuk salah seorang di antaranya pendeta.

14. Tanggal 7 Februari 2023 KKB membakar pesawat milik Susi Air di Paro dan menyandera pilot berkebangsaan Selandia Baru

Lalu siapa sebenarnya Egianus Kogoya?

Dikutip dari catatan facebook Marinus Yaung, Egianus Kogoya memiliki banyak penyebab bertindak brutal di Tanah Papua, tanah kelahirannya.

Kelompok Egianus Kogoya yang diduga kuat membakar pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
(TribunPapua.com)

Kelompok Egianus Kogoya yang diduga kuat membakar pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Simak tulisan dari Marinus Yaung yang telah dipublikasikannya di Facebook:

Kenapa Egianus Kogoya Pemimpin KKB Nduga Begitu Brutal Dan Sadis?

Jawabanya karena Egianus Kogoya sewaktu sekolah di kota Wamena, Jayawijaya, tidak disentuh dengan pendidikan yang baik dan berkualitas, serta didukung oleh guru - guru yang berkompeten dan mengajar serta mendidik dengan hati yang penuh ketulusan.

Saya tahun 2014 ketika melakukan penelitian bersama seorang teman di Wamena dan Nduga, kami sempat temukan fakta bahwa wilayah pembangunan tiga di kabupaten Nduga, dari habema, mbua, dal sampai mugi, sangat tertinggal dan terisolir dalam pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan. Ini wilayah yang menjadi hak ulayat keluarga Egianus Kogoya.

Hampir sebagian besar balita dan anak - anak tidak perna mendapat suntikan imunisasi. Sehingga kematian bayi dan anak sangat tinggi di wilayah ini.

Source :Tribun-Medan.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x