Pasalnya, tak lama setelah tsunami tahun 2005, ayah kandung Enzy menghubunginya kembali.
Sayangnya, saat itu, ibunda Enzy telah memiliki keluarga baru.
Setelah itu, ibunda Enzy meminta Enzy untuk berhenti mencari ayah kandungnya karena dikatakan bahwa ayahnya telah meninggal dunia.
Selama masa SMA, ibunda Enzy dan papa Casey bercerai.
Enzy lalu mengambil inisiatif untuk pindah dan mengurus adiknya sendiri karena ibunya berhenti bekerja setelah kelahiran adiknya.
"Adik aku tuh (lahir) prematur. Lahir itu 7 bulan atau 8 bulan gitu. Adikku beratnya cuma 1,8 kg terus kondisinya itu benar-benar mukjizat sih dia bisa hidup," katanya.
Sejak kelahiran adiknya, Enzy mengaku bahwa ia memiliki peran yang besar dalam mengasuh sang adik.
"Jadi dari aku umur 10 tahun sampai aku SMP, aku tuh lumayan yang ngebesarin adik aku karena mamaku tuh setiap hari kerja."
"Jadi aku pulang sekolah nggak ada waktu untuk main-main sama teman. Jadi kaya emang aku pasti pulang sekolah tuh ngurusin adik aku," cerita Enzy.
Diakui Enzy, penampilannya yang berbeda dari sang adik membuat keduanya kerap menjadi bahan bullyan.