"Perlu masyarakat ketahui dari tanggal 5 November sampai hari ini (28/12/2023) ada 4 korban yang meninggal dunia. Ada tiga korban yang hidup tapi cacat seumur hidup. Termasuk cucu saya itu mati. Yang satu kakinya remuk sampai hari ini tidak normal," ucapnya.
Bahkan hingga saat ini, laporan masyarakat yang diterima bupati terkait jalan rusak dan jadi korban kecelakaan dengan truk CPO terus berdatangan. Lantaran mobil angkutan kelapa sawit makin bebas menggunakan jalan umum karena tanpa pengawasan dan regulasi yang jelas.
"Sampai hari ini hampir belasan laporan yang saya terima, mereka yang jatuh dan keluar jalan gara-gara mobil CPO ini," ujarnya.
"Yang korban meninggal itu mulai tanggal 5 November di dekat Haji Acong. Habis itu di daerah Karang Rejo mati juga. Baru-baru juga depan asisten tiga waktu pulang Natal ada kecelakaan itu juga mati. Itu semua truk CPO. Saya hanya ingin menyampaikan kejadian yang sebenarnya," beber politikus PDI Perjuangan ini.
Yapan berharap, kejadian itu tidak terulang lagi dan meminta para pengusaha angkutan CPO memperketat pengawasan pengemudinya serta membekali aturan berlalu lintas dan etika di jalan umum.
Sebab ada regulasi yang mengatur soal jalan khusus dan jalan umum. Dimana angkutan sawit maupun bata bara harusnya menggunakan jalan khusus.
(*)