GridHot.ID - Heboh penemuan mayat pasangan suami istri di Pesisir Pantai Gunaksa, Klungkung, pada Jumat (12/11/2024).
Mayat pasangan suami istri yang ditemukan tak jauh dari kawasan Pusat Kebudayaan Bali itu diketahui berinisial Wayan M (41) Ni NM (36).
Keduanya berasal dari Desa Sampalan Kelod, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Melansir Tribun-Bali.com, jenazah pasangan Wayan M dan Ni NM pertama kali ditemukan oleh warga yang hendak memancing di Pantai Gunaksa, tepatnya di sisi timur Eks Pelabuhan Gunaksa.
Wayan M tergeletak tidak bernyawa dengan mengenakan kaus oranye.
Sementara istrinya, Ni NM, ditemukan tewas dalam kondisi telentang dengan mulut mengeluarkan busa dan darah.
Diduga keduanya sengaja mengahiri hidup dengan meminum air raksa.
Salah seorang saksi bernama Wayan Sumarja mengatakan curiga melihat sepeda motor terparkir dalam cuaca panas, dan melihat ada dua orang tertidur di samping batang kayu besar.
"Saya tadi siang ke sini rencana akan buka warung, kebetulan berjualan di sini," jelas Sumarjaya.
"Ada motor Honda Supra terparkir, iseng lihat-lihat ada dua orang tertidur di samping batang kayu besar. Karena lama tidak bangun dan cuaca panas saya coba lihat, dari mulutnya keluar busa," lanjutnya.
Melihat kondisi itu, ia langsung melapor ke kepolisian untuk penanganan sekitar Pukul 15.30 Wita.
Jenazah pasangan suami istri tersebut lalu dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Klungkung.
"Kami mendapatkan informasi dari kepolisian, dan langsung ke lokasi penemuan jenazah. Dari kasat mata, saya lihat tidak ada tanda kekerasan di tubuh kedua jenazah. Namun mulut dari jenazah mengeluarkan buih," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, I Putu Widiada, Jumat.
Di sekitar jenazah ditemukan tas, botol air mineral yang masih berisi cairan, serta sepeda motor yang diduga merupakan milik pasangan suami istri tersebut.
Dari barang bukti yang ditemukan di TKP, pasangan suami istri tersebut diduga nekat mengakhiri hidup dengan cara menenggak air keras.
Diduga keduanya sudah berada di pesisir Pantai Gunaksa sejak, Kamis (11/1/2024) malam mengingat di sekitar jenazah ditemukan bekas-bekas api unggun.
Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Anak Agung Made Suantara tidak menampik dugaan tersebut.
Pihak kepolisian telah meminta keterangan keluarga, terkait peritiwa tersebut.
"Benar (diduga bunuh diri dengan menenggak air keras)," ujar Suantara, Jumat.
Chat Utang Piutang
Suantara mengatakan pihak kepolisian juga mengamankan handphone milik korban.
Di handphone tersebut, terdapat beberapa riwayat chat korban terkait masalah utang piutang.
"Kami masih mendalami motifnya. Saat ini kami masih mintai keterangan pihak terkait," kata Suantara.
Duka Kerabat
Suasana duka menyelimuti kerabat Wayan M dan Ni NM.
Setelah mendengar kabar kematian pasangan suami istri tersebut, kerabat langsung berdatangan ke Intalasi Pemulasaraan Jenazah.
Beberapa di antara mereka menangis, mendapati keluarga mereka meninggal dunia dengan mendadak.
Beberapa kerabat mengenal sosok Wayan M sebagai pria yang suka bercanda. Sehingga mereka kaget, mendengar kabar keduanya meninggal dunia.
"Dia (Wayan M) kesehariannya biasa saja. Bahkan suka bercanda. Tapi memang agak tertutup sifatnya. Jadi tidak tahu kalau ada masalah atau bagaimana," ungkap seorang kerabat dari Wayan M saat ditemui di Intalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Klungkung.
Sementara paman dari Wayan M, Nengah Yasa (70) tidak menyangka keponakannya ditemukan meninggal dunia.
Ia tidak mengetahui secara pasti, apakah Wayan M dan Ni NM memiliki masalah sehingga nekat mengakhiri hidup.
"Saya memang tinggal satu pekarangan dengan keponakan (Wayan M). Tapi dia (Wayan M) tidak pernah cerita kalau ada masalah atau bagaimana. Saya saja kaget sekali dapat info keponakan saya meninggal," ungkap Yasa.
Wayan M dan Ni NM meninggalkan dua orang anak, yakni perempuan yang masih duduk di bangku SMA dan laki-laki yang masih duduk di bangku SMP.
Wayan M sehari-hari dikenal sebagai seorang buruh bangunan, sementara istrinya, Ni NM berjualan jajanan Bali.
Wayan M juga dikenal aktif di desa adat, bahkan ia menjadi koordinator pecalang wewidangan kelod di desa adat tersebut.
"Terkait untuk pemakaman jenazah, kami masih menunggu keputusan pihak keluarga," ujar Perbekel Sampalan Kelod, Wayan Budi Susila.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(*)