Sang kakak yang kritis merupakan calon pengantin pria yang seharusnya menikah pada Minggu (21/4/2024).
Isak tangis mulai terdengar lirih begitu mobil ambulan yang membawa korban meninggal dunia SA memasuki halaman masjid untuk dishalatkan.
Selain SA dan RS, sepupu dari kedua korban yakni MT (26) juga dirawat karena menderita luka bakar 30 persen.
“(Ledakan) terdengar sampai radius 2 kilometer, yang banter satu kali ledakan. Membuat (mercon) untuk dijadikan mantenan, adiknya (SA) yang meninggal merakit. Di sini sudah tradisi kalau ada mantenan, membawa petasan saat masuk ke pekarangan rumah perempuan,” ungkap Sekretaris Desa Sembilangan, H Moh Cholil di lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun Tribun Madura dari warga setempat mengatakan, rencana pendirian terop untuk pernikahan korban RS dilakukan pada besok, Sabtu (20/4/2024) pagi.
Sementara gelaran pernikahan RS akan digelar pada Minggu (21/4/2024).
“Kakaknya (RS) itu yang akan menikah pada Hari Ahad (Minggu),” pungkas Cholil.
Sejumlah personel Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jatim terpaksa menghentikan gelaran olah tempat kejadian perkara (TKP).
Rombongan polisi berseragam gelap itu tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 20.30 WIB.
“Selain karena situasi malam, kondisi bangunan juga khawatir roboh. (Olah TKP) mungkin akan dilanjutkan besok pagi, tapi sebagian barang bukti sudah dikumpulkan teman-teman brimob seperti serpihan dari gulungan kertas pembungkus mercon,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya di lokasi kejadian.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Peringatkan Masyarakat Muslim Tidak Bermain Petasan Saat Tahun Baru: Jangan Ikut!