Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

8 Jam Disandera KKB Jelang Pemilu 2024, Anggota Bawaslu Intan Jaya Klarifikasi soal Ini, Tak Mau Disebut Sudutkan OPM

Siti Nur Qasanah - Jumat, 10 Mei 2024 | 13:13
Anggota Bawaslu Intan Jaya mengungkapkan kisah soal penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tengah rencana pemungutan suara di Distrik Homeyo.
YouTube Mahkamah Konstitusi

Anggota Bawaslu Intan Jaya mengungkapkan kisah soal penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tengah rencana pemungutan suara di Distrik Homeyo.

Baca Juga: Polri Minta Gunakan Penyebutan KKB dan Bukan OPM, Kasatgas Damai Cartenz: Saya Mendapat Teguran...

"Oh, oke berarti Bawaslu duitnya banyak itu ya," sahut Arief disambut tawa hadirin di ruang sidang.

Otis kemudian bercerita bahwa Kabupaten Intan Jaya punya kesan mengerikan dan ia baru pertama kali menginjakkan kaki ke sana.

Namun, ia menegaskan bahwa dirinya tidak dianiaya ketika disandera.

"Saya waktu itu dicegat ditangkap dari jam 07.00 sampai jam 15.00 sore," ujar dia.

"Mereka hanya meminta uang. Karena waktu mereka tangkap pesawat, penyanderaan pesawat itu kita salah memberikan uang kepada KKB yang tempat lain sehingga yang di situ mereka minta," jelas Otis.

Arief kemudian penasaran dengan jumlah uang yang ditebuskan oleh Otis dkk dan dari mana uang itu berasal.

Otis mengatakan pihaknya memberi uang kepada KKB sejumlah Rp150 juta dan Rp25 juta.

"Yang pertama kami sudah kasih Rp150 juta kemudian yang saya sekitar Rp25 juta," ujar dia.

"Duitnya dari mana?" tanya Arief.

"Kumpul-kumpul para masyarakat, caleg, kemudian kami Bawaslu, PPD," pungkasnya.

Setelah pengakuan tersebut, ramai di media pemberitaan mengenai "anggota Bawaslu di Intan Jaya, Otniel Tipagau, disandera KKB dan dipalak Rp150 juta".

Source :Kompas.comrri.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x