Gridhot.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan jika aktivitas seismik Gunung Anak Krakatau yang terdeteksi sensor gempa pada Jumat pukul 05.11 WIB tak berpotensi tsunami.
"Aktivitas seismik ini memiliki magnitudo setara Magnitudo 3.0 dengan episenter terletak di gunung Anak Krakatau tepatnya pada koordinat 6.08 Lintang Selatan dan 105.41 Bujur Timur pada kedalaman satu kilometer," ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Jakarta, Jumat ini.
Dikutip dari Antara News, Jumat (28/12) Rahmat menambahkan jika aktivitas ini tak berpotensi tsunami.
"Aktivitas seismik ini tak berpotensi tsunami," imbunya.
Baca Juga : Gara-gara Jual Ginjal untuk Beli iPhone, Nasib Pria Ini Berakhir Tragis
Menurut lokasi episenter, kedalaman hiposenter dan bentuk dari gelombangnya, Rahmat menjelaskan aktivitas seismik ini merupakan gempa dangkal.
Penyebabnya kuat dugaan dari aktivitas Anak Krakatau.
Aktivitas seismik Anak Krakatau iti terpantau dari stasiun seismik BMKG di Cigeulis (CGJI), Serang (SBJI), Sukabumi (SKJI), Muara Dua (MDSI), Cacaban (CNJI) Bungbulang (BBJI) dan Tanjung Pandan (TPI).
Meski begitu pemantauan dari beberapa stasiun Badan Informasi Geospasial di sekitaran Selat Sunda tak menunjukkan indikasi catatan perubahan muka air laut (tsunami).
Baca Juga : Kesaksian Nelayan Lihat Gelombang Tsunami Setinggi 15 Meter Terjang Pemukiman Warga
Dengan pernyataan ini BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sementara itu seorang nelayan bernama Jumani (38) mengaku melihat gelombang tsunami setinggi 15 meter pada 22 Desember lalu.