Ia mengisahkan gelombang tinggi tsunami itu sampai menutupi tiang listrik di bibir pantai.
"Tiang listrik yang ada di pinggir jalan tertutup dengan gelombang laut. Diperkirakan ketinggian mencapai 15 meter," katanya.
Baca Juga : Kisah Warga Pulau Sebesi yang Terkurung Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau : Kondisinya Sangat Mencekam
Asli sapaa akrab Jumani melanjutkan, 30 menit sebelum kejadian, ia bersama tiga rekannya sedang memancing menggunakan perahu di tengah laut perairan Kunjir.
Sekonyong-konyong ia melihat dengan jelas semburan dari puncak Gunung Anak Krakatau.
Semburan Anak Krakatau disertai api sebanyak tiga kali.
Usai itu, Anak Krakatau berhenti erupsi dan tidak mengeluarkan aktivitas seperti biasanya.
Namun lima menit kemudian gelombang air datang.
"Sekitar lima menit berhenti, kemudian datang gelombang air dari arah barat dengan ketinggian 15 meter. Saya kemudian langsung teriak memberi isyarat kepada warga bahwa ada tsunami. Saya tahu teriakan saya pasti tidak terdengar, tapi saya berupaya ada yang mendengar," kata Jumani. (*)