Ia bahkan menyebut Jamal Khashoggi cenderung khawatir.
Baca Juga : Ngeri! Cara Pembunuhan Jamal Khashoggi Dibunuh, Dicekik, Dimutilasi dan Sisa Tubuhnya Dihancurkan
Sikap Jamal Khashoggi yang tak biasa itu lalu membuatnya memberanikan diri untuk bertanya.
"Awalnya dia tak berniat menjawab. Namun, kemudian dia memberi tahu bahwa dia mendapatkan kabar Saudi menggunakan senjata kimia di Yaman," kata teman tersebut.
"Jamal bermaksud untuk memperoleh dokumen yang membuktikan kabar tersebut. Berikutnya, saya mendengar dia menghilang," lanjutnya.
The Express memberitakan, pada September 2018 lalu Arab Saudi dikabarkan menggunakan peluru berisi fosfor putih produksi Amerika Serikat (AS) terhadap warga sipil dan pasukan di Yaman.
Baca Juga : Hatice Cengiz Akhirnya Buka Suara Soal Pembunuhan Tunangannya Jamal Khashoggi
Jika dipakai secara legal, peluru fosfor itu bertujuan membuat asap yang bisa dipakai penanda lokasi penjemputan.
Pakar senjata kimia Kolonel Hamish de Bretton-Gordon mengungkapkan, jika disalahgunakan, senjata itu bisa membakar orang yang terpapar hingga ke tulang.
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Grid.ID |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar