Akibat adanya perbedaan muatan (+) dan (-) tadi ditambah dengan besarnya muatan yang tidak sama, terjadi lompatan listrik dari partikel dengan muatan yang lebih besar ke arah partikel yang bermuatan lebih kecil.
Akibat adanya lompatan listrik itu, muncul cahaya yang kita kenal sebagai petir, diikuti dengan suara gemuruh beberapa detik kemudian sebagai akibat gesekan lompatan listrik dengan udara di sekitarnya.
Jadi itu bukan awan mendung layaknya akan terjadi hujan.
Petir ada murni berasal dari partikel yang dilontarkan dari perut gunung.
Contohnya saat gunung Kelud meletus pada 13 Februari 2014 yang disertai gemuruh petir.
(Seto Aji/Gridhot.ID)
Source | : | Livescience,tribun jakarta |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar