Merasa usaha damennya cukup, ayah Pretty Asmara akhirnya melepaskan profesinya sebagai guru.
Ayah Pretty Asmara beranggapan bahwa menjadi pengusaha jerami lebih menjanjikan masa depan yang lebih cerah.
Sayangnya menjelang dewasa, usaha ayah Pretty Asmara mengalami penurunan.
Di situasi inilah yang menempa Pretty Asmara menjadi sosok wanita yang memiliki jiwa survival yang kuat. (*)
Source | : | Nova |
Penulis | : | Linda Rahmadanti |
Editor | : | Linda Rahmadanti |
Komentar