GridHOT.id - Jaringan hotel internasional, Mariott, mengumumkan peretasan pada sistem reservasi tamunya. Sebanyak 500 juta data personal tamu sejak 2014 telah dicuri pihak tak pertanggung jawab.
“Kami menemukan ada pihak yang menyalin dan mengenkripsi informasi personal para tamu. Kami benar-benar minta maaf atas insiden ini,” kata juru bicara Mariott.
Baca Juga : Ngeri! Main Ponsel Sejak Usia 2 Tahun, Akhirnya Ini yang Terjadi
Praktik peretasan ketahuan pada September 2018. Lantas, pada November 2018, ketika Mariott mencoba mendekripsi data-data tamunya, ditemukan fakta baru.
Semua data tamu yang dicuri hanya berasal dari database Starwood, yakni salah satu anak usaha Mariott.
Merek hotel Mariott sama sekali tak terkena imbas, sebab sistem reservasinya terpisah.
Starwood sendiri menaungi beberapa brand hotel kawakan. Beberapa di antaranya adalah Sheraton, Westin, Le Meridien, The Luxury Collection, serta Four Points by Sheraton.
Menurut Mariott, data-data tamu yang dicuri adalah yang terekam sistem pada 10 September 2018 ke belakang.
Baca Juga : Update Pembunuhan Jurnalis Jamal Khshoggi, CIA Ungkap Peran Putra Mahkota Arab Saudi
Adapun data-data tersebut mencakup nama, email, nomor telepon, nomor paspor, jenis kelamin, tanggal reservasi, serta jadwal kedatangan dan keberangkatan.
Sebagian kecil data yang dicuri diduga termasuk soal pembayaran. Mariott belum bisa mengiyakannya, sebab penyelidikan masih terus berjalan.
“Ada dua komponen yang mengharuskan mendekripsi nombor kartu pembayaran. Untuk saat ini, Mariott belum bisa mengonfirmasi apakah data itu juga turut dicuri,” juru bicara Mariott menuturkan, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Minggu (2/11/2018), dari Wccftech.