Find Us On Social Media :

Mengenal Raider Kostrad, Pasukan Elit Pemburu KKB yang Diduga Membantai 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua

Pasukan Raider Kostrad sedang berlatih patroli di rawa-rawa.

Mereka adalah pasukan yang terlatih untuk melakukan operasi khusus seperti teknik driil kontak, Infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, mobud, ralasuntai, raid Baswan, raid penghancuran.

Spesialisasi mereka adalah menangkal dan membungkam pasukan gerilya.

Sebagai pasukan Raider Kostrad, sesuai namanya ‘raid’, pasukan Raider memang dibentuk untuk memburu pasukan gerilya lawan hingga tuntas.

Baca Juga : Deretan Fakta Egianus Kogoya, Pemimpin KKB yang Diduga Membunuh 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua

Uniknya pasukan Raider ketika bertempur untuk menumpas musuh yang bertempur secara gerilya juga menggunakan taktik tempur gerilya (counter guerilla warfare) tapi dalam posisi sebagai pasukan pemburu.

Ketika bertempur di hutan secara senyap, pasukan Raider yang telah mendapat pelatihan khusus ala pasukan komando Kopassus itu, menggunakan senjata khusus yang lebih ringkas dan pendek buatan PT Pindad, yakni senapan serbu SS-1 R5.

Selain memiliki berat yang jauh lebih ringan dibandingkan senapan serbu SS-1, SS-1 R5 juga dilengkapi teleskop bidik sehingga bisa menjamin akurasi tembakan dalam pertempuran dan amunisi yang digunakan bisa lebih efesien.

Baca Juga : Kisah Pengemudi Sepeda Motor yang Selamat dari Serangan KKB di Papua karena Pura-pura Mati

Ketika sedang bertempur setiap pasukan Raider memang didoktrin untuk menembakkan peluru secara hemat, oleh karena itu senjata juga hanya digunakan jika sasarannya sudah jelas.

Maklum dalam pertempuran di hutan dalam jangka panjang, pasukan Raider kadang kesulitan mendapatkan logistik baik berupa makanan maupun amunisi sehingga pemakaian logistik tempur betul-betul harus cermat dan hemat.