Find Us On Social Media :

Sempat Malu Punya Darah Keturunan Cina, Kini Francesca Hung Jadi Wanita Tercantik di Australia

Sempat Malu Punya Darah Keturunan Cina, Kini Francesca Hung Jadi Wanita Tercantik di Australia

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Suku dan ras seseorang seringkali masih dipermasalahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dan inilah hal yang pernah dialami oleh Francesca Hung, aktris sekaligus model asal Sydney, Australia yang kini jadi wanita tercantik di Australia.

Ya, seperti yang dilansir dari suar.id, kini Farancesca Hung memberikan wajah baru di ajang kecantikan Miss Australia 2018.

Baca Juga : Tak Lagi Jadi Pengasuh Gempi, Inilah 8 Potret Kebersamaan Koneng dengan Gempi dalam Berbagai Momen

Hung terpilih menjadi Miss Australia 2018 pada Rabu (28/11/2018) dan berhasil mengalahkan 31 perempuan lainnya di Melbourne, Australia.

Tak hanya itu, Hung juga dipilih untuk mewakili negaranya di ajang Miss Universe pada 17 Desember mendatang di Bangkok, Thailand.

Ini merupakan sejarah baru bagi Australia.

Baca Juga : Sambil Menangis, Koneng Ungkap Alasannya Undur Diri Jadi Pengasuh Gempi

Karena untuk pertama kalinya, Miss Australia terpilih bukanlah wanita dengan kecantikan rambut pirangnya dan mata biru yang indah.

Yang menarik, Hung ternyata juga baru mengetahui jika terpilihnya dirinya sebagai Miss Australia merupakan catatan sejarah baru bagi Australia dalam beberapa hal.

"Saya pikir dunia internasional memiliki gagasan tentang seperti apa Miss Australia," kata Hung dikutip oleh SBS News (29/6/2018) lalu.

Baca Juga : Kisah Perjuangan Pasukan TNI Taklukkan Puncak Kabo untuk Evakuasi Korban Keganasan KKB, Baku Tembak dan Harus Lewati Medan Berat

"Dan kupikir itu akan menjadi sedikit kejutan bagi semua orang ketika Miss Asutalia bukanlah perempuan berambut pirang dan memiliki mata biru," tambahnya.

Berdarah campuran, Hung mendapatkan darah keturunan Cina dari sang ayah.

Sementara ibunya adalah keturunan Australia dan Irlandia.

Baca Juga : Mengenal Raider Kostrad, Pasukan Elit Pemburu KKB yang Diduga Membantai 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua

Sementara itu, Melansir dari Tribun Kaltim, Hung mendapatkan gelar sarjananya dalam bidang seni dan sosiologi awal 2018 lalu dan kini tengah menempuh pendidikan S2 di University of Sidney.

Tumbuh di lingkungan yang didominasi kulit putih, Hung pernah menceritakan tentang perjuangannya dengan identitasnya ketika ia remaja.

"Saya merasa seperti, agak berbeda, sedikit malu dengan warisan budaya saya tumbuh dewasa," ungkapnya.

Baca Juga : Kesal karena Anggap Boeing Limpahkan Semua Kesalahan Pada Pihak Maskapai, Pendiri Lion Air Berencana Batalkan Pembelian Pesawat

Dengan pencapaiannya saat ini, Hung ingin menginspirasi orang-orang di sekitarnya terutama mereka yang memiliki latar belakang multikultural.

"Saya ingin benar-benar menginspirasi dan menjadi teladan bagi setiap anak multikultural," katanya. (*)