Miris! Tewas Terbunuh Saat Bekerja, Pekerja BUMN PT Istaka Karya Tak Akan Menerima Santunan BPJS Ketenagakerjaan

Sabtu, 08 Desember 2018 | 15:52
John Roy Purba/Istimewa

Proses evakuasi jenazah di bandara Timika.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) dikabarkan membunuh sejumlah pekerja BUMN PT Istaka Karya yang membangun jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, pada Minggu (2/12/2018).

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi menjelaskan dari data yang diperoleh, ketika kejadian pembunuhan yang dilakukan kelompok KKB tersebut, terdapat 28 pegawai BUMN PT Istaka Karya berada di kamp.

Meski tewas terbunuh saat sedang bekerja, mirisnya para pekerja BUMN PT Istaka Karya dikabarkan tak akan menerima santunan BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga : Adiknya Nyaris Jadi KorbanPenembakanKKB di Nduga, Papua, Maspupah Berharap Irawan Maulana Segera Pulang dan Berkumpul Bersama Keluarga

Hal itu seperti dikutip GridHot.ID dari Antaranews.

Puluhan karyawan PT Istaka Karya yang menjadi korban pembunuhan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yali, Kabupaten Nduga, Papua, pada Minggu (2/12/2018).

Para pekerja dipastikan tidak mendapat santunan BPJS Ketenagakerjaan.

Hal ini tak lain karena para pekerja belum terdaftar sebagai peserta.

Baca Juga : Gunakan 2 Pesawat, Panglima TNI Turun Langsung Kawal 16 Jenazah Korban Penembakan KKB dari Papua ke Makassar

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Jayapura Adventua Edison kepada Antara di Jayapura, papua, Sabtu (8/12/2018) mengatakan hingga kini para pekerja konstruksi itu belum diikutsertakan oleh PT Istaka Karya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dia mengatakan sesaat setelah mengetahui insiden berdarah yang menewaskan sejumlah pekerja PT Istaka Karya, pihaknya berupaya menghubungi perwakilan perusahaan di Wamena.

Namun diketahui bahwa belum ada data yang diserahkan pihak perusahaan terkait kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

"Kami sangat menyayangkan, karena akibatnya karyawan tidak terlindungi dan keluarga tidak menerima santunan," kata Edison.

Baca Juga : Wakil Presiden Jusuf Kalla Minta TNI Lakukan Operasi Militer Skala Besar untuk Tumpas KKB di Papua

Saat insiden penyerangan oleh KKB di kamp pekerja tercatat ada 25 orang termasuk satu staf BBPJN Papua dan tiga karyawan lainnya yang merupakan warga lokal sedang berada di luar kamp.

Sebanyak 16 orang diantaranya dibunuh dan tujuh orang ditemukan selamat setelah berhasil melarikan diri, dan dua orang lainnya belum jelas keberadaannya hingga kini.

Sebanyak 16 orang diantaranya dibunuh dan tujuh orang ditemukan selamat setelah berhasil melarikan diri, dan dua orang lainnya belum jelas keberadaannya hingga kini.

Sebanyak 16 jenazah korban sudah dievakuasi dari lokasi kejadian dan pada Jumat (7/12/2018) dievakuasi dari Timika, Kabupaten Mimika, ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk selanjutnya dibawa ke kampung halamannya masing-masing guna dimakamkan.

Baca Juga : Sepenggal Kisah Ketika Dua Personel TNI Redamkan Pemberontakan Terbesar di Papua Tanpa Gunakan Senjata Sama Sekali

Dari 16 jenazah yang ditemukan di Puncak Kabo, lokasi pembunuhan yang diduga karyawan PT Istaka Karya yang melakukan pembangunan jembatan Jalan Trans Papua, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, sebanyak sembilan diantaranya telah berhasil dikenali, Jumat (7/12/2018).

Diketahui dari 16 jenazah yang ditemukan, sebanyak sembilan jenazah berhasil dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, untuk dilakukan identifikasi dan otopsi.

Dikutip dari Kompas.com, dari sembilan jenazah itu, berhasil dikenali identitasnya oleh tim forensik dari kepolisian dan FK Uncen yang melaksanakan otopsi di RS Charita Timika.

Berikut nama korban meninggal dunia karyawan PT Istaka Karya yang teridentifikasi:

Baca Juga : Mengenal Raider Kostrad, Pasukan Elit Pemburu KKB yang Diduga Membantai 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua

1. Agustinus

2. K jepry simaremare

3. Carly Fatrini

4. Alpianus M

Baca Juga : Kesaksian Kerabat Korban Selamat Pembantaian 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Nduga, Papua: Pura-pura Mati Lalu Melarikan Diri

5. Muhamad Agus

6. Fais Syaputra

7. Yosafat

8. Aris Usi

9. Yusron.(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, antaranews.com