Find Us On Social Media :

Perintah Pertama Soekarno Usai Resmi Jadi Presiden Indonesia, Pesan Sate 50 Tusuk

Presiden Soekarno dan cerita uniknya tentang sate

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Siapa yang suka makan sate?

Sate merupakan makanan yang terbuat dari potongan daging kecil-kecil.

Daging-daging itu kemudian ditusuk-tusuk dengan tusukan lidi ataupun tusukan sate dan kemudian dipanggang dengan bara arang kayu.

Sate bisa disajikan dengan berbagai macam bumbu.

Baca Juga : Bukan Fatmawati, Ternyata Inilah Wanita yang Temani Soekarno Menghembuskan Napas Terakhirnya

Dikutip dari Wikipedia, sate berasal dari Jawa dan dapat ditemukan di mana saja di seluruh wilayah Indonesia.

Sate juga dianggap sebagai salah satu makanan nasional Indonesia.

Selain di Indonesia, sate juga populer di beberapa wilayah negara Asia.

Seperti Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand.

Baca Juga : Potret Rumah Kelahiran Soekarno yang Kini Jadi Bangunan Cagar Budaya, Sekilas Tampak Tak Terawat

Sementara itu, di balik kepopuleran sate di Indonesia, ternyata ada sepenggal kisah unik antara Presiden Soekarno dengan makanan yang berasal dari daging ini.

Saat dalam perjalanan pulang, Bapak Proklamator Indonesia ini melihat tukang sate.

Beliau lalu memanggilnya dan memesan sate dengan mengatakan "Sate ayam lima puluh tusuk".

Rupanya saat itu, Presiden Soekarno baru saja diangkat sebagai petinggi negara.

Baca Juga : Bhavye Suneja, Pilot Pesawat Lion Air JT 610 yang Sempat Minta Kembali ke Bandara Soekarno-Hatta

Menurut Presiden Soekarno, momen makan sate itulah yang menjadi perayaan pengangkatan dirinya sebagai petinggi negara.

Konon, pesanan sate sebanyak 50 tusuk itu juga menjadi perintah pertama Sang Proklamator.

Sebagai tambahan informasi, sate mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke 19.

Saat itu, banyak pedagang Muslim Tamil dan Gujarat datang ke Indonesia dengan membawa olahan daging bakar yang disebut kebab.

Baca Juga : Pilot Pesawat Lion Air JT 610 Sempat Minta Kembali ke Bandara Soekarno-Hatta Sebelum Hilang Kontak

Awalnya, masyarakat Indonesia memasak daging dengan cara direbus.

Namun, setelah mengenal kebab tradisi lama itu mulai ditinggalkan.

Masyarakat Indonesia lebih senang makan daging sapi atau kambing dengan cara dibakar.

Kata sate sendiri berasal dari bahasa Tamil, yaitu catai yang artinya adalah daging.

Baca Juga : Pernah Menikah dengan Rachmawati Soekarnoputri, Inilah 4 Fakta Dicky Suprapto Mantan Suami Suzzanna

Seiring berjalannya waktu, sate semakin berkembang dan menyebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki menu sate yang khas. (*)