Sutopo Purwo : 50 Meninggal, 165 Orang Luka-luka, Data Korban Masih Mungkin Bertambah

Minggu, 23 Desember 2018 | 11:12
(Pusdalsis KG)

Kondisi mobil-mobil di Wisma Kompas Gramedia Karang Bolong Banten setelah dihantam tsunami, Minggu (23/12/2018).

Gridhot.ID - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan korban masih mungkin bertambah akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di kawasan Selat Sunda

Hal ini lantaran daerah terdampak bencana belum sepenuhnya terdata.

"Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB tercatat 50 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu pagi.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (23/12) Sutopo melanjutkan, jumlah korban itu terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur.

Baca Juga : Pemain Bass Band Seventeen Jadi Korban Meninggal Bencana Tsunami Banten

"Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita," papar Sutopo.

Di Lampung Selatan tiga orang dinyatakan meninggal dan 11 orang luka-luka akibat tsunami ini.

Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat tiga orang meninggal dunia, 4 luka-luka dan 2 hilang.

"Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan," ungkap Sutopo.

Baca Juga : Rayakan Natal Bersama Masyarakat, Pendeta Papua : Kami Meminta Agar TNI-Polri Terus Bertugas Menjaga Daerah Kami dari Gangguan KKB

Menurutnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih melakukan telaah lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti tsunami.

"Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama," kata Sutopo.

Sutopo menilai dua faktor itulah yang menyebabkan tsunami menerjang pantai.

Baca Juga : Pria Ini Klaim Dirinya Sendiri Sebagai Reinkarnasi Yesus Kristus

BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu Sabtu (22/12/2018) pukul 21.27 WIB.

Sementara itu pemain Bass grup band Seventeen, M Awal Purbani alias Bani menjadi korban meninggal ketika tsunami menerjang Banten, Sabtu (22/12) malam.

Vokalis Seventeen, Ifan, mengabarkan meninggalnya Bani sembari menangis di akun instagramnya @ifanseventeen.

"Kami kehilangan bassis kami, Bani, sama road manager kami Oki," ucap Ifan

Bukan hanya Bani, Road Manager Seventeen juga meninggal dunia terkena tsunami.

(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com, tribunnews

Baca Lainnya