Find Us On Social Media :

Sempat Dikira Erupsi Gunung Anak Krakatau, Sumber Suara Dentuman yang Terdengar di Langit Bandung Hingga Sumatera Masih Misterius

Suara dentuman misterius sempat diduga berasal dari erupsi Gunung Anak Karakatau terdengar dari Bandung hingga Sumatera Selatan

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Sebuah suara dentuman misterius di langit Bandung hingga Sumatera Selatan gegerkan warga.

Dikutip dari Tribun Jabar, suara dentuman misterius tersebut terdengar warga di sebagian wilayah Cianjur, Sukabumi, Bandung dan Garut.

Sementara dikutip dari Sripoku.com, suara dentuman misterius itu didengar hampir di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Banyak yang mengira dentuman tersebut berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Baca Juga : Suara Alarm Peringatan Dini Tsunami Kedua di Banten Buat Warga Berhamburan ke Tengah Jalan

Suara dentuman misterius itu terdengar oleh warga di Palembang pada Senin (24/12/2018) malam.

Hingga Selasa (25/12/2018) pagi, kabar heboh suara dentuman itu ramai diperbincangkan warganet di sosial media instagram maupun facebook.

Bahkan netizen mengaku mendengar suara dentuman itu lebih dari dua kali.

Baca Juga : Video Detik-detik Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Terdengar Suara Gemuruh dan Ledakan hingga Tiang Listrik Ambruk

Melalui akun instagram @sriwijayapost, Sripoku menanyakan di daerah mana saja yang mendengar suara dentuman itu.

Dari puluhan komentar netizen yang ada hingga berita ini dibuat, ternyata suara dentuman itu terdengar hampir diseluruh wilayah Sumatera Selatan.

Sebagian netizen pun mengaku khawatir karena suara dentuman itu.

Dari peluncuran roket hingga erupsi Gunung Anak Krakatau, banyak spekulasi yang muncul tentang asal muasal suara dentuman tersebut.

Baca Juga : Diteriaki Maling oleh Marbot Masjid Lewat Pengeras Suara, Muhammad Khaidir Tewas Dikeroyok Masa

Dikutip GridHot.ID dari Tribun Wow, berikut penjelasan tentang perkiraan asal suara dentuman misterius tersbeut.

1. Bukan Latihan Militer

Suara dentuman yang terdengar hingga Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan membuat publik menduga-duga jika suara itu berasal dari latihan militer.

Mengenai kabar tersebut, pihak Kodam II Sriwijaya angkat bicara.

Baca Juga : Fenomena Suara Misterius di Langit Pekalongan Bukan dari Pesawat Antonov, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Infanteri Djohan Darmawan mengatakan pihaknya tidak sedang melakukan latihan tempur.

"Kodam II dan jajaran tidak ada melakukan latihan tempur," ungkapnya kepada TribunSumsel, Selasa (25/12/2018).

2. Bukan Suara Petir atau Guntur

Sejumlah warganet pun menanyakan perihal suara aneh ini kepada Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui media sosial.

Baca Juga : Bantah Adanya Kecelakaan Pesawat Penyebab Fenomena Suara Misterius di Langit Pekalongan, Airnav: Tidak Ada Pelayanan Navigasi

TribunSumsel lantas menanyakan kepada BMKG SMB II yang menjawab bahwa cuaca saat kejadian sedang cerah.

"Dari pantauan citra radar dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 01.00 WIB, tidak terlihat kondisi cuaca yang signifikan di daerah OKUS dan sekitarnya," kata BMKG saat dihubungi via WhatsApp.

"Artinya potensi untuk terjadinya petir atau guntur di daerah tersebut bisa dikatakan nil. Untuk sementara mungkin seperti itu, nanti coba kami cari info-info lain."

Baca Juga : Mendengar Bunyi Tembakan Hingga Suara Orang Mencari Pelaku Pemukulan, Berikut Cerita Saksi Mata Pembakaran Mapolsek Ciracas

3. Bukan Erupsi Gunung Anak Krakatau

Ksubnit Mitigasi Gunung Api Wilayah Baran Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto angkat bicara soal suara dentuman misterius in.

Pihak PVMBG belum dapat memastikan hubungan antara suara tersebut dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau yang kini erupsi.

Setelah melakukan pemeriksaan, pihaknya menyebut tidak ada suara yang keras saat erupsi pada waktu seperti yang dikatakan oleh warganet.

Baca Juga : Mengenal Gemeletuk Kematian, Suara yang Terdengar dari dalam Tubuh Manusia, 23 Jam Sebelum Ajal Menjemput

4. Bukan Roket

Semula, banyak beredar informasi bahwa suara dentuman misterius itu dikarenakan oleh uji coba roket di Garut Selatan, Jawa Barat.

Akan tetapi, pihak Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) membantah hal tersebut.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin memberikan keterangan kepada TribunSumsel pada Selasa (25/12/2018) pukul 16.30 WIB.

Baca Juga : Seorang Nelayan di Muara Bungin Mendengar Suara Ledakan Saat Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh di Perairan Karawang

Thomas mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara suara yang didengar warga di sejumlah wilayah di Jawa Barat hingga Sumatera Selatan dengan uji coba roket Lapan.

Thomas menerangkan, uji coba roket dilakukan pada pagi hari.

Sedangkan dentuman suara didengar pada Selasa malam hari.

"Sama seperti cerita sebelumnya ada suara dan masyarakat mengait-ngaitkannya. Saya rasa itu hal biasa saja," kata Thomas.

Baca Juga : Polisi Ungkap Alasan Suara Tembakan Keluarga FX Ong Tak Terdengar oleh Siapapun

Ia pun menambahkan jika uji coba roket Lapan tidak menimbulkan suara dentuman.

Akan tetapi lebih ke suara desisan atau dengungan.

"Dan bunyinya bukan dentuman tapi seperti desis. Dan itu tidak mungkin terdengar di banyak kota," ujarnya.

"Suara kan suara lokal macam-macam bisa saja petir. Hanya saja masayarakat masih sering mengaitkan sesuatu yang biasa tapi dianggap luar biasa," sambung Thomas.

Baca Juga : Suara Alarm Peringatan Dini Tsunami Kedua di Banten Buat Warga Berhamburan ke Tengah Jalan

Sebagai informasi, uji coba roket Lapan dilakukan pada 23-27 Desember 2018.

Dikutip dari Tribun Jabar, uji coba ini dilakukan dua kali.

"Kami terima surat tertanggal 19 Desember 2018 dari LAPAN. Isinya pemberitahuan kegiatan uji terbang roket RX-1220 dan RX-450," kata Dandim 0611 Garut, Letkol Asyraf Azis Selasa (25/12/2018).

Pertama dilakukan pada Minggu (23/12/2018) pukul 05.00 WIB hingga 13.00 WIB untuk roket RX-1220.

Baca Juga : Video Detik-detik Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Terdengar Suara Gemuruh dan Ledakan hingga Tiang Listrik Ambruk

Kemudian roket RX-450 yang rencananya akan diuji coba pada Kamis (27/12/2018) pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.(*)