Menyebabkan perubahan cuaca di beberapa tempat di dunia.
Dalam Data Dasar Gunung Api di Indonesia hasil rangkuman dari Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, dan Direktorat Vulkanologi, Krakatau saat itu melepaskan energi satu juta lebih besar dari pada bom hidrogen.
Dahsyatnya kekuatan ini menimbulkan tsunami yang diperkirakan mencapai lebih dari 36 meter dan menyebabkan kematian bagi puluhan ribu manusia.
Sebelum ledakan ini, Krakatau sudah menunjukkan gejala sejak 20 Mei 1883.
Terutama saat sebuah kapal perang Jerman yang melintas melaporkan adanya awan debu dan asap setinggi 11 kilometer.
Sekitar dua bulan kemudian, letusan lebih kecil terjadi. Disaksikan oleh warga lokal di Sumatra dan Jawa.
Warga—buta akan bencana alam yang akan terjadi di hadapan mereka—menyambut letusan tersebut dengan perayaan.