Find Us On Social Media :

Temukan 2 Retakan Baru di Tubuh Gunung Anak Krakatau, BMKG Khawatirkan Adanya Tsunami Susulan

Erupsi Gunung Anak Krakatau sehari setelah tsunami di Banten

Baca Juga : Heboh Suara Dentuman Misterius, Pos Pemantau Gunung Pastikan Itu Ada Hubungannya dengan Erupsi Gunung Krakatau

Yakni BMKG Jakarta, BPBD dan Polda.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau agaknya memang membuat BMKG khawatir.

Pasalnya, letusan Gunung Anak Krakatau pada tahun 1883 yang begitu dahsyat memberikan dampak luar biasa pada wilayah Indonesia bahkan dunia.

Erupsi Gunung Anak Krakatau Tahun 1883 menewaskan ribuan orang dan membuat seluruh dunia menjadi mencekam.

Letusan ini memiliki efek yang menghancurkan pulau-pulau dekat Krakatau, hingga memicu tsunami luar biasa yang menyapu ratusan desa di pesisir Jawa dan Sumatra.

Baca Juga : Heboh Suara Dentuman Misterius, Pos Pemantau Gunung Pastikan Itu Ada Hubungannya dengan Erupsi Gunung Krakatau

Air mendorong daratan beberapa mil di tempat-tempat tertentu, dengan balok-balok karang seberat 600 ton berakhir di pantai.

Setidaknya 35.000 orang tewas, meskipun angka tersebut belum bisa dipastikan.

Tsunami berjalan hampir di seluruh dunia, gelombang tinggi yang luar biasa terlihat ribuan mil jauhnya pada hari berikutnya.

Gunung api ini melemparkan begitu banyak batu, abu dan batu apung ke atmosfer di daerah terdekat, bahkan matahari hampir tidak terlihat dalam beberapa hari.

Dalam beberapa minggu, matahari muncul dengan warna aneh di hadapan orang-orang dari seluruh dunia karena debu halus berhamburan di atmosfer.

Baca Juga : Saat Seluruh Dunia Menjadi Gelap dan 'Mencekam' Karena Erupsi Gunung Krakatau Tahun 1883

Selama 3 bulan berikutnya, puing-puing tinggi di langit menghasilkan matahari terbenam berwarna merah yang jelas.

Namun, setelah metelus gunung Krakatau hancur dan menyisakan anak Krakatau di sebuah pulau kecil yang terus tumbuh rata-rata 5 inchi setiap minggunya. (*)